Investor Asing Beli Saham Rp 2,73 Triliun pada 19-22 Agustus 2025, Ini Rinciannya

3 weeks ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Aksi beli saham oleh investor asing berlanjut pada 19-22 Agustus 2025. Analis menilai aksi beli saham oleh investor asing itu didukung kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (24/8/2025), investor asing membeli saham Rp 2,73 triliun pada 19-22 Agustus 2025. Aksi beli saham oleh investor asing lebih rendah dibandingkan pekan lalu mencapai Rp 6,67 triliun.

Sementara itu, selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,50% ke posisi 7.898,37. Pada pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.017,06 dan terendah  7.559,34.

Berikut rincian aksi investor asing pada 19-22 Agustus 2025:

  • Investor asing beli saham Rp 863,34 miliar pada 19 Agustus 2025
  • Investor asing beli saham Rp 766,76 miliar pada 20 Agustus 2025
  • Investor asing beli saham Rp 681,55 miliar pada 21 Agustus 2025
  • Investor asing membeli saham Rp 424,57 miliar pada 22 Agustus 2025

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menuturkan, aksi beli saham oleh investor asing seiring apresiasi investor terkait kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan 100 bps sepanjang 2025.

“Kalau dari global apresiasi bahwa the Federal Reserve (the Fed) berkomitmen kuat terhadap kebijakan program moneter sehingga penurunan suku bunga the fed pada September terbuka lebar. Selain itu, sentimen tarif dagang, geopolitik (mereda-red),” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

IHSG Susut 0,5% hingga 22 Agustus 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham 19-22 Agustus 2025. Koreksi IHSG terjadi usai mencatat rekor tertinggi yang dipengaruhi sentimen internal dan eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sepekan terpangkas 0,50% ke posisi 7.858,85 selama sepekan. Koreksi IHSG pekan ini lebih besar dari pekan lalu seiring IHSG susut 0,06% ke posisi 7.533,38.

Selain itu, kapitalisasi pasar BEI juga terpangkas 0,81% menjadi Rp 14.131 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 14.247 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG melemah dipengaruhi sejumlah hal. Pertama, rilis suku bunga China yang masih tetap di tengah perang tarif dagang.

Sentimen IHSG Lainnya

 Kedua, rilis BI Rate atau suku bunga acuan yang dipangkas menjadi 5% (vs 5,25%). “ Di mana hal itu di luar ekspektasi konsensus,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ketiga, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Keempat dari Jackson Hole Simposium, menurut dia, the Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan meski terdapat peluang yang secara konsensus akan ada pemangkasan suku bunga. Selain itu, ada aliran dana investor asing yang didorong sentimen suku bunga.

“Kelima, masih ada inflow asing yang kami perkirakan karena adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga,” ujar dia.

Aksi Beli oleh Investor Asing

Berdasarkan data BEI, investor asing masih melanjutkan aksi beli saham mencapai Rp 2,7 triliun selama sepekan. Sepanjang 2025, investor asing melepas saham Rp 52,44 triliun.

Di sisi lain, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini sebesar 10% menjadi 39,47 miliar saham dari 35,88 miliar saham pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan meningkat 1,98% dari 2,08 juta kali transaksi menjadi 2,12 juta kali transaksi.

Selama sepekan terdapat dua pencatatan obligasi dan satu sukuk di pasar modal Indonesia. Pada Kamis, 21 Agustus 2025, Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Merdeka Battery Materials Tahap II Tahun 2025 oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 1,32 triliun dan nilai nominal sukuk sebesar Rp 1,77 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |