Intip Harga Saham PTMP Hari Ini 3 Juli 2025 Usai Masuk Pantauan BEI

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis, (3/7/2025). Hal ini terjadi setelah saham PTMP melonjak dalam lima hari terakhir.

Mengutip data RTI, saham PTMP hari ini ditutup anjlok 7,5% ke posisi Rp 111 per saham. Harga saham PTMP dibuka naik satu poin ke posisi Rp 121 per saham. Saham PTMP berada di level tertinggi Rp 121 dan terendah Rp 109 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.596 kali dengan volume perdagangan 2.156.887 saham. Nilai transaksi Rp 24,2 miliar. Kapitalisasi pasar saham PTMP tercatat Rp 305,75 miliar.

Koreksi saham PTMP terjadi setelah naik 13,27% dalam lima hari terakhir. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan telah terjadi peningkatan harga saham PTMP di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Namun, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 24 Juni 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal penyampaian pengumuman negosiasi sehubungan dengan rencana pengambilalihan PT Master Print Tbk (entitas anak Perseroan).

Sebelumnya Bursa telah mengumumkan: • Unusual Market Activity (UMA) pada 22 Juli 2024 atas perdagangan saham PTMP.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PTMP tersebut, kami sampaikan bahwa Bursa saat ini mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," demikian seperti dikutip dari laman BEI.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk:

a. Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa;

b. Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya;

c. Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan

d. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 3 Juli 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (3/7/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham di bawah Rp 10 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melemah tipis 0,05% ke posisi 6.878,05. Indeks LQ45 turun 0,08% ke posisi 765,58. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.922,73 dan level terendah 6.877,43. Sebanyak 239 saham melemah sehingga bebani IHSG. 324 saham menguat dan 230 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.036.540 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.183.

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham consumer nonsiklikal. Sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 1,34%, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham transportasi mendaki 1,26% dan sektor saham basic menanjak 1,17%. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,25%, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,01%, sektor saham kesehatan menanjak 0,56%, sektor saham properti naik 0,25% dan sektor saham infrastruktur melesat 0,03%.

Di sisi lain, sektor saham keuangan turun 0,31%, sektor saham teknologi terpangkas 0,16% dan sektor saham industri susut 0,07%.

Sentimen IHSG

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan Vietnam memberikan peluang kesepakatan dengan negara lainnya.

“Kesepakatan dagang AS dan Vietnam tentunya pintu awal meredakan ketegangan perdagangan," tutur dia seperti dikutip dari Antara.

Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengumumkan di Truth Social, bahwa AS telah mencapai kesepakatan baru dengan Vietnam yang mencakup tarif 20 persen untuk impor dari negara tersebut.

Kesepakatan itu meningkatkan harapan akan adanya perjanjian perdagangan bilateral sebagai bagian dari strategi tarif resiprokal Trump yang diperkenalkan pada April 2025.

Di sisi lain, Iran menghentikan kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang menambah risiko geopolitik yang moderat.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah memberikan persetujuan akhir terhadap undang- undang (UU) yang menangguhkan atau menghentikan sementara kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB, menyusul serangan Israel yang dibantu AS terhadap fasilitas nuklir negara tersebut.

Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah menginginkan Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal oleh AS, mengingat pemerintah juga telah memberikan penawaran (second offer) kepada AS, yakni berupa investasi mineral kritis (critical mineral) dan ekosistem EV.

Namun demikian, tentunya AS punya kebijakan tersendiri sehubungan tarif tersebut dan berharap Indonesia mendapatkan kesepakatan tarif resiprokal yang lebih rendah dari sebelumnya.

Pada awal April 2025, AS secara resmi telah mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32 persen dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |