Liputan6.com, Jakarta Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terpanatau berada di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin 19 Mei 2025. Saham JSMR naik 0,74 persen ke posisi 4.110 pada penutupan sesi I. Dalam sepekan, saham JSMR naik 1,48 persen namun masih terkoreksi 5,73 persen sejak awal tahun (year to date/YTD).
Penguatan saham JSMR terjadi bersamaan dengan periode cum date dividen perseroan yang jatuh pada hari ini. Perseroan akan membagian dividen tunai Rp 1,13 triliun atau Rp 156,22919 per saham. Rencana pembagian dividen telah mendapat persetujuan pemegang saham dlam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 7 Mei 2025.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 4,54 triliun.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 3,4 triliun. Hingga akhir Desember 2024, ekuitas perseroan tercatat sebesar RP 57,54 triliun.
Jadwal Pembagian Dividen JSMR:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 19 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 20 Mei 2025
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 21 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 22 Mei 2025
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 21 Mei 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen: 5 Juni 2025
Laba Bersih 2024 Merosot 33%, Jasa Marga Kasih Penjelasan
Perseroan menjelaskan soal merosotnya laba bersih di 2024 sebesar 33,24 persen, dari sebelumnya Rp 6,79 triliun di 2023 menjadi Rp 4,53 triliun. Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, kinerja perseroan pada tahun lalu sebenarnya masih tumbuh positif. Namun, ada perbedaan penghitungan akuntansi yang membuat laba bersih JSMR menyusut di 2024.
"Jadi memang angkanya terlihat tinggi (di 2023). Ketika ini sudah disesuaikan tahun 2024, laba non-cash itu sudah tidak ada. Jadi, yang kita sampaikan itu laba core profit. Terlepas dari aksi korporasi itu, laba core profit kami itu naik 36 persen," terangnya.
Laporan Keuangan Jasa Marga
Menilik laporan keuangan Jasa Marga di 2024, penurunan laba bersih pada tahun itu akibat adanya perbedaan kontribusi laba non cash dari aksi korporasi perseroan. Itu berasal dari aksi konsolidasi PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) yang jumlahnya sekitar Rp 4,1 triliun.
Jika tidak memasukan komponen laba non cash tersebut, maka diperoleh kenaikan laba inti JSMR 36 persen pada 2024 dibandingkan periode tahun sebelumnya. "Jadi itu penjelasannya. Jadi bukan labanya turun atau kinerjanya tidak tumbuh, sebenarnya tumbuh, tapi hanya ada perbedaan accounting treatment terhadap catatan laba non cash di tahun sebelumnya," imbuh Lisye.