Liputan6.com, Jakarta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan telah terjadi 391 aksi pembagian dividen hingga Agustus 2025. Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menuturkan, beberapa emiten juga masih berencana menyalurkan dividen interim pada sisa tahun ini.
Hingga 8 Agustus 2025, total tindakan korporasi yang tercatat mencapai 4.727 kali dengan nilai keseluruhan Rp407 triliun. Adapun dari jumlah tersebut, pembagian dividen menjadi salah satu yang dominan, dengan 391 kali aksi distribusi dividen.
Sektor keuangan perbankan mencatat nilai distribusi dividen sebesar Rp68,46 triliun, meningkat dari periode yang sama pada 2024 yang sebesar Rp58,24 triliun.
"Sektor usaha yang paling banyak bagikan dividen, terbesar sektor finansial, kemudian energi," kata Samsul dalam konferensi pers HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia pada Senin (11/8/2025).
Sedangkan, emiten di sektor energi membukukan pembagian dividen senilai Rp26,74 triliun hingga 8 Agustus 2025. Kemudian sektor infrastruktur telekomunikasi menyalurkan Rp17,48 triliun, dan sektor industri multisektor sebesar Rp7,65 triliun.
Pertumbuhan Jumlah Investor
Samsul menjelaskan, dalam perkembangannya, jumlah SID pasar modal bertumbuh signifikan dari jumlahnya sebanyak 7.489.337 per akhir 2021, dan pada 2023 bertambah menjadi 12.168.061 SID.
"Lompatan yang dilakukan pasar modal kita dalam 5 tahun terakhir jauh melebihi tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan dan didukung oleh segala infrastruktur yang sudah ada dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya.
Hal ini menjadi indikator stabilitas kepercayaan dan animo investor terhadap pasar modal Indonesia tetap terpelihara di tengah tekanan dan ketidakpastian kondisi ekonomi secara global dan domestik.
Adapun secara demografinya, kebanyakan atau 54,25 persen berasal dari usia di bawah 30 tahun.
IHSG Kembali Menghijau Awal Perdagangan 12 Agustus, Bisa Tembus 8.000?
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan Selasa (12/8/2025). Kenaikan IHSG hari ini didorong mayoritas sektor saham industri dan teknologi.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka di posisi 7.666,09 dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 7.605,92. Pada pukul 09.20 WIB, IHSG masih menghijau dengan naik 0,,84 persen ke posisi 7.664,21.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi di 7.678,84,80 dan level terendah 7.646,91.
Sebanyak 303 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 191 saham melemah dan 181 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 332.265 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.293.
Mayoritas sektor saham menghijau. Hanya ada dua sektor yang melemah yaitu basic dan properti. kenaikan tertinggi dibukukan oleh sektor saham industri yang naik 3,52%. Disusul kemudian sektor saham teknologi yang menguat 1,73%.
Saham-saham yang banyak diperjualbelikan pada Selasa pagi ini antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank central Asia Tbk (BBCA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
BEI Pede IHSG Tembus 8.000
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan optimisme terhadap potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 8.000 di tengah tren penguatan dalam beberapa pekan terakhir.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengatakan bahwa momentum positif dari kondisi pasar dan emiten saat ini menjadi faktor pendukung.
“Ya mudah-mudahan. Kan katanya menggantungkan cita-cita setinggi langit nanti jatuhnya di awan gitu kan. Jadi mudah-mudahan,” ujar Irvan di Gedung BEI, Jumat (1/8/2025).
Ia menyoroti kinerja IHSG yang menunjukkan tren positif dalam beberapa minggu terakhir, termasuk kenaikan pada hari ini. Faktor eksternal seperti kepastian tarif juga turut memberikan dorongan terhadap pasar.
“Ya kan sekarang Alhamdulillah kan beberapa minggu ya. Minggu terakhir ini kan bagus ya indeks kita. Hari ini kan ada soal tarif. Mudah-mudahan ga ada perubahan. Ini juga bisa nge-boost indeks. Hari ini juga naik. Lumayan. Ya kita berharap kondisi emiten kita juga bagus ya,” jelas Irvan.