Ini Dia Usia Investor dengan Aset Terbesar di Pasar Modal Indonesia

4 weeks ago 26

Liputan6.com, Jakarta Meski jumlah investor muda terus mendominasi dari sisi partisipasi, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa porsi kepemilikan aset masih terkonsentrasi pada investor berusia senior.

Berikut susunan kelompok usia investor dengan nilai aset terbesar di pasar modal Indonesia per Juni 2025:

  • Usia ≥60 tahunInvestor berusia di atas 60 tahun menjadi penguasa aset terbesar di pasar modal dengan nilai Rp986,28 triliun atau 54,25 persen dari total.
  • Usia 51–60 tahunDi posisi kedua, investor usia 51–60 tahun tercatat menguasai Rp302,74 triliun atau 16,65 persen dari total aset.
  • Usia 31–40 tahunKelompok usia produktif 31–40 tahun memiliki aset senilai Rp282,09 triliun atau sekitar 12,81 persen.
  • Usia 41–50 tahunInvestor berusia 41–50 tahun menguasai Rp219,03 triliun atau 12,25 persen dari total aset.
  • Usia ≤30 tahunMeski jumlah investornya paling banyak, kelompok usia muda ini hanya menguasai Rp58,08 triliun atau 2,95 persen dari total aset pasar modal.

Secara keseluruhan, jumlah investor pasar modal Indonesia per 8 Agustus 2025 telah menembus 22,41 juta SID, tumbuh 18 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari sisi demografi, 50 persen investor berusia di bawah 30 tahun, namun dominasi aset masih dipegang oleh generasi di atas 60 tahun

Distribusi Aset Berdasarkan Daerah

Meski jumlah investor terus naik, distribusi aset masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. KSEI mencatat 70,5 persen investor berada di Jawa dengan nilai aset Rp5.411 triliun atau 93,9 persen dari total aset. 

Dari jumlah tersebut, wilayah DKI Jakarta menyumbang SID 23,9 persen dengan penguasaan aset Rp4.734 triliun atau 82,15 persen.

Adapun di luar Jawa, persebaran investor masih relatif kecil. Sumatra tercatat menyumbang 5,09 persen investor dengan aset Rp21,6 triliun, Kalimantan 4,76 persen investor dengan aset Rp170,7 triliun, Sulawesi 3,5 persen investor dengan aset Rp25,5 triliun, serta Maluku dan Papua 1,23 persen investor dengan nilai aset Rp7,2 triliun. 

Ikuti Wall Street, Bursa Saham Asia Bervariasi Awal Pekan Ini

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Senin, (18/8/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik.

Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,47%. Indeks Topix bertambah 0,5%. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,01%. Indeks Kosdaq melemah 1,28%.

Indeks ASX 200 di Australia sempat mencapai level tertinggi intraday di 8.949, dan terakhir terlihat stagnan.

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 25.214 menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan dengan penutupan terakhir di 25.270,07.

Sementara itu, di Singapura, ekspor domestik non-migas menyusut 4,65 pada Juli dibandingkan tahun sebelumnya, lebih buruk dari kontraksi 1,8% yang diproyeksikan oleh ekonom yang disurvei Reuters.

Sedangkan posisi Juli muncul setelah revisi tingkat pertumbuhan sebesar 12,9% pada Juni, demikian berdasarkan data dari Enterprise Singapore.

Kinerja Wall Street

Saham berjangka AS menguat pada awal sesi di Asia di tengah harapan pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank snetral AS yang memicu pekan positif di wall street.

Indeks S&P 500 melemah pada Jumat pekan lalu setelah mencapai rekor tertinggi. Hal ini seiring investor mengambil beberapa keuntungan setelah pekan yang kuat.

Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, indeks S&P 500 melemah 0,29% di posisi 6.449,80. Indeks Nasdaq susut 0,40% dan menutup pekan di posisi 21.622,98. Sementara itu, indeks Dow Jones mengaut 34,86 poin atau 0,08% ke posisi 44.946,12 berkat lonjakan saham UnitedHealth sebesar 12%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |