Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan perubahan dalam jajaran direksi dan dewan komisaris. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 5 Mei 2025.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pengunduran diri dua pejabat utama Indracahya Basuki dari posisi Komisaris dan Purbaja Pantja dari jabatan Direktur. Perseroan juga melakukan rotasi dan penunjukan baru dalam kepemimpinan perusahaan.
Azis Armand kini dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama menggantikan M. Arsjad Rasjid P.M., yang diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris. Selain itu turut memperkuat jajaran direksi, yaitu Deddy Hariyanto dan Johanes Ispurnawan yang masing-masing ditunjuk sebagai Direktur.
Sementara itu, Retina Rosabai dan Kamen Kamenov Palatov tetap melanjutkan masa jabatannya sebagai Direktur.
Pada jajaran Dewan Komisaris, Agus Lasmono kembali dipercaya menduduki posisi sebagai Komisaris Utama. Wishnu Wardhana ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama, sedangkan Nurcahya Basuki dan M. Arsjad Rasjid P.M. diangkat sebagai Komisaris. Dua Komisaris Independen, yaitu Farid Harianto dan Eko Putro Sandjojo, tetap melanjutkan tugasnya hingga tahun 2026.
Adapun berikut susunan Komisaris dan Direksi terbaru Indika Energy sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Agus Lasmono sebagai Komisaris Utama
- Wishnu Wardhana sebagai Wakil Komisaris Utama
- Nurcahya Basuki sebagai Komisaris
- M. Arsjad Rasjid P.M. sebagai Komisaris
- Farid Harianto sebagai Komisaris Independen
- Eko Putro Sandjojo sebagai Komisaris Independen
Direksi
- Azis Armand sebagai Direktur Utama
- Deddy Hariyanto sebagai Direktur
- Retina Rosabai sebagai Direktur
- Johanes Ispurnawan sebagai Direktur
- Kamen Kamenov Palatov sebagai Direktur.
Indika Energy Tebar Dividen USD 5,04 juta, Cair Kapan?
Sebelumnya, Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 5,04 juta atau USD 0,00097 per saham. Rencana pembagian dividen telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 5 Mei 2025 lalu.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2025. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 10,08 juta.
Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 869,8 juta. Hingga akhir 2024, perseroan membukukan total ekuitas senilai USD 1,36 miliar.
Jadwal Pembagiian Dividen
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/5/2025), berikut jadwal pembagian dividen Indika Energy:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 15 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 16 Mei 2025
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 19 Mei 2025
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 Mei 2025
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 19 Mei 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen: 4 Juni 2025
Kinerja 2024
PT Indika Energy Tbk mencatatkan pendapatan sebesar USD 2,45 miliar pada tahun 2024, turun 19,17% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD 3,03 miliar.
Sejalan dengan itu, beban pokok kontrak dan penjualan juga turun dari USD 2,47 miliar pada 2023 menjadi USD 2,11 miliar di tahun 2024, atau menurun sekitar 14,62%. Meskipun terjadi penurunan, persentase penurunan pendapatan lebih besar daripada beban pokok, sehingga laba kotor turun signifikan dari USD 551,98 juta menjadi USD 332,69 juta.
Selanjutnya, beban penjualan, umum, dan administrasi pada 2024 tercatat sebesar USD 174,60 juta. Beban keuangan sebesar USD 91,17 juta, beban pajak final sebesar USD 8,54 juta, dan amortisasi aset tidak berwujud sebesar USD 1,43 juta. Selain itu, terdapat kerugian dari perubahan nilai wajar pinjaman konversi sebesar USD 0,05 juta dan pendapatan investasi sebesar USD 18,80 juta.
Laba Anjlok
Perusahaan juga mencatat bagian laba dari entitas asosiasi sebesar USD 15,46 juta. Setelah memperhitungkan seluruh pos tersebut, laba sebelum pajak perusahaan tercatat sebesar USD 84,89 juta.
Setelah dikurangi beban pajak sebesar USD 53,07 juta, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2024 adalah USD 10,08 juta. Angka ini anjlok 91,58% dibandingkan laba tahun 2023 yang sebesar USD 119,68 juta.
Dari sisi posisi keuangan, total aset per 31 Desember 2024 tercatat sebesar USD 2,96 miliar, turun dari USD 3,11 miliar pada tahun sebelumnya. Aset tersebut terdiri atas aset lancar sebesar USD 1,27 miliar dan aset tidak lancar sebesar USD 1,69 miliar.
Sementara itu, total liabilitas turun dari USD 1,74 miliar pada 2023 menjadi USD 1,61 miliar di 2024, yang terdiri atas liabilitas jangka pendek USD 591,14 juta dan liabilitas jangka panjang USD 1,02 miliar. Di sisi lain, ekuitas turun dari USD 1,38 miliar menjadi USD 1,36 miliar, termasuk ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,21 miliar.