Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Senin, (18/8/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik.
Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,47%. Indeks Topix bertambah 0,5%. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,01%. Indeks Kosdaq melemah 1,28%.
Indeks ASX 200 di Australia sempat mencapai level tertinggi intraday di 8.949, dan terakhir terlihat stagnan.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 25.214 menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan dengan penutupan terakhir di 25.270,07.
Sementara itu, di Singapura, ekspor domestik non-migas menyusut 4,65 pada Juli dibandingkan tahun sebelumnya, lebih buruk dari kontraksi 1,8% yang diproyeksikan oleh ekonom yang disurvei Reuters.
Sedangkan posisi Juli muncul setelah revisi tingkat pertumbuhan sebesar 12,9% pada Juni, demikian berdasarkan data dari Enterprise Singapore.
Saham berjangka AS menguat pada awal sesi di Asia di tengah harapan pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank snetral AS yang memicu pekan positif di wall street.
Kinerja Wall Street
Indeks S&P 500 melemah pada Jumat pekan lalu setelah mencapai rekor tertinggi. Hal ini seiring investor mengambil beberapa keuntungan setelah pekan yang kuat.
Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, indeks S&P 500 melemah 0,29% di posisi 6.449,80. Indeks Nasdaq susut 0,40% dan menutup pekan di posisi 21.622,98. Sementara itu, indeks Dow Jones mengaut 34,86 poin atau 0,08% ke posisi 44.946,12 berkat lonjakan saham UnitedHealth sebesar 12%.
Wall Street Pekan Lalu
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025. Indeks S&P 500 melemah setelah menyentuh rekor tertinggi setelah investor merealisasikan keuntungan.
Mengutip CNBC, Sabtu (16/8/2025), indeks S&P 500 melemah 0,29% ke level 6.449,80. Indeks Nasdaq merosot 0,40% dan ditutup di posisi 21.622,98. Sedangkan indeks Dow Jones menguat 34,86 poin atau 0,08% dan ditutup ke posisi 44.946,12. Kenaikan itu didorong saham UnitedHealth yang melesat 12%. Namun, indeks Dow Jones masih jauh dari level tertingg sepanjang masa yang dicapai sebelumnya.
Penurunan saham chip dan data sentimen konsumen yang lemah merugikan pasar pada Jumat. Saham Applied Materials turun 14% dan memimpin penurunan VanEck Semiconductor ETF (SMH)sebesar 2%. Saham Nvidia turun hampir 1%.
Kinerja Wall Street Sepekan
Sementara itu, indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun menjadi 58,6 pada Agustus dari 61,7 bulan lalu karena kekhawatiran inflasi.
Namun, rata-rata indeks utama tetap solid sepanjang pekan ini. Dow Jones mencatat kinerja lebih baik, naik 1,74%. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,94% dan 0,81% pekan ini, berkat data inflasi konsumen baru yang meningkatkan harapan penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan.
"Ledakan AI dan pemangkasan suku bunga The Fed yang diwajibkan mendukung pasar, jadi kami rasa S&P tidak akan mengalami penurunan yang dapat diperdagangkan, meskipun musiman Agustus dan September yang buruk,” ujar CEO dan CIO di Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield.
“Kami sebenarnya masih sedikit menguat.”
Data penjualan ritel Juli, yang dirilis pada Jumat pagi, juga menunjukkan gambaran yang masih sehat bagi konsumen AS. Penjualan ritel naik 0,5% bulan lalu, memenuhi ekspektasi dari konsensus Dow Jones. Penjualan eceran tidak termasuk mobil naik 0,3%, juga sesuai dengan perkiraan.