IHSG Terkoreksi, Investor Mulai Rotasi ke Sektor Energi dan Komoditas

5 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Indonesia pada Rabu, 8 Oktober 2025 ditutup sedikit melemah setelah mencetak rekor tertinggi sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 3,25 poin atau 0,04% ke level 8.166,03. 

Pelemahan ini terjadi di tengah aksi ambil untung investor dan penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke posisi 115, level terendah sejak Mei 2022. Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap aktif dengan nilai transaksi mencapai Rp 29,01 triliun.

Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, menilai koreksi yang terjadi masih bersifat teknikal di tengah tren kenaikan jangka menengah IHSG. 

“Meskipun IHSG terkoreksi tipis, posisi indeks masih bertahan di atas area support kuat di kisaran MA20 pada 8.044 hingga lower wedge di 8.000. Selama level ini tidak ditembus, peluang rebound masih terbuka apabila tekanan jual mulai mereda,” ujarnya dalam catatan resmi, dikutip Kamis (9/10/2025).

Dari sisi sektor saham, saham energi dan teknologi menjadi penopang indeks. ADRO melonjak 12,12% ditopang kenaikan harga batu bara dan momentum ekspor, sementara ANTM menguat 6,05% karena ekspektasi positif terhadap harga emas yang menembus rekor baru di atas US$4.000 per troy ounce. Di sisi lain, saham perbankan seperti BBCA dan BMRI terkoreksi akibat aksi profit taking investor asing.

Saham yang Dapat Dicermati

Menurut Hendra, rotasi sektor yang terjadi menunjukkan pergeseran minat investor ke sektor komoditas. 

“Pergerakan investor mulai beralih dari saham big cap perbankan ke sektor energi dan komoditas yang saat ini tengah menggeliat, seiring tren harga global yang masih positif,” katanya.

Untuk perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025, Hendra merekomendasikan beberapa saham potensial seperti ADRO dengan target 2.000, SCMA dengan target 500, MINA menuju resistance 270, dan CBDK dengan target 8.000.

Ia menyarankan investor memanfaatkan koreksi saat ini untuk akumulasi bertahap pada saham berfundamental kuat, terutama di sektor energi, media, dan konsumsi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pembukaan IHSG pada 9 Oktober 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Kamis, (9/10/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 21,68 poin ke posisi 8.187,70. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG naik 0,23% ke posisi 8.184. Indeks saham LQ45 melemah 0,04% ke posisi 784. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.204,45 dan level terendah 8.169,94. Sebanyak 329 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 148 saham diam di tempat.

Sektor Saham

Total frekuensi perdagangan saham 596.368 kali dengan volume perdagangan 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.534.

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan turun 0,43% dan sektor saham industri susut 0,04%. Sementara itu, sektor saham infrastruktur menanjak 1,56%, dan catat kenaikan terbesar.

Sektor saham energi melambung 0,59%, sektor saham basic mendaki 0,64%, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 1,05%. Lalu sektor saham siklikal melejit 0,77%, sektor saham kesehatan meroket 1,28%. Sementara itu, sektor saham properti bertambah 0,10%, sektor saham teknologi mendaki 0,30% dan sektor saham transportasi menanjak 0,50%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |