Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan pada 11-15 Agustus 2025. Kenaikan IHSG tersebut didorong harapan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) dan aliran aksi beli saham oleh investor asing.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/8/2025), IHSG melompat 4,8% menjadi 7.898,37. Pada pekan lalu, IHSG susut 0,06% ke posisi 75.33,38. Kapitalisasi pasar bertambah 5,115 menjadi Rp 14.217 triliun dari Rp 13.555 triliun pada pekan lalu.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, kenaikan IHSG sepekan disertai dengan tingginya volume pembelian. Tercatat aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 6,67 triliun selama sepekan. Pada pekan lalu, aksi beli saham oleh investor asing hanya Rp 124,22 miliar.
Herditya menuturkan, ada sejumlah faktor yang mendorong IHSG. Pertama, meningatkanya harapan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) pada September 2025 setelah rilis data inflasi Amerika Serikat bergerak di bawah konsensus.
“Kedua, meredanya perang dagang setelah AS memutuskan adanya gencatan dengan China selama 90 hari hingga November 2025,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Transaksi Harian Melonjak
Ketiga, aliran dana masuk ke IHSG setelah pengumuman MSCI dan juga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5,12%. “Keempatnya menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujar dia.
Adapun peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 24,86% menjadi Rp 21,32 triliun dari Rp 17,07 triliun pada pekan lalu.
“Peningatan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini yang mengalami peningkatan sebesar 19,55% menjadi 35,88 miliar saham dari 30,01 miliar saham pada pekan lalu,” demikian seperti dikutip.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 5,87%, menjadi 2,08 juta kali transaksi dari 1,96 juta transaksi pada pekan lalu.
IHSG Sempat Sentuh 8.000
Adapun IHSG menorehkan sejarah baru dengan berhasil bergerak di melewati level 8.000, diiringi rekor kapitalisasi pasar dan peningkatan signifikan aktivitas perdagangan di berbagai instrumen pasar modal.
IHSG intraday tertinggi berhasil menyentuh level 8.017,068 sebelum ditutup di level 7.898,375 pada perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025.
Rekor penutupan IHSG tertinggi sebelumnya dicapai pada Kamis, 14 Agustus 2025 pada level 7.931,251. Kapitalisasi pasar saham juga mencapai rekor sebesar Rp14,315 triliun pada Kamis pekan ini.
Selain saham, perdagangan derivatif di pasar modal Indonesia juga mencatatkan rekor total volume tahunan tertinggi sepanjang sejarah sejak produk derivatif mulai diinisiasi.
Rekor tersebut tercapai pada Kamis, 14 Agustus 2025 dengan total volume transaksi sebanyak 9.214 kontrak, meningkat 404% dibandingkan posisi akhir 2024. Pasar surat utang turut mencatatkan pencapaian positif. Hingga Kamis pekan ini, nilai transaksi surat utang melalui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) mencapai Rp697,14 triliun, meningkat 183,24% dibandingkan akhir 2024.
Peran Strategis Pemerintha
“Pencapaian ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika perekonomian global dan domestik,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi N dalam keterangan resmi BEI.
Hal ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata investor pasar modal bagi perekonomian nasional di momen HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).
"Capaian ini juga tidak lepas dari peran strategis Pemerintah Indonesia dalam menjaga fundamental ekonomi yang kuat, serta memastikan kesinambungan pertumbuhan di tengah tantangan global. Kebijakan strategis yang telah diinisiasi telah menciptakan sentimen positif yang kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar," kata dia.
Jumlah Investor
Selain itu, partisipasi publik di pasar modal yang ditunjukkan oleh jumlah investor pasar modal turut menunjukkan pertumbuhan positif.
Hingga pertengahan Agustus 2025, berdasarkan data per 14 Agustus 2025, total Single Investor Identification (SID) saham mencapai 7.490.594 investor dengan total SID pasar modal secara keseluruhan mencapai 17.680.869 investor.