Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Kamis, (9/10/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 21,68 poin ke posisi 8.187,70. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG naik 0,23% ke posisi 8.184. Indeks saham LQ45 melemah 0,04% ke posisi 784. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.204,45 dan level terendah 8.169,94. Sebanyak 329 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 596.368 kali dengan volume perdagangan 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.534.
Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan turun 0,43% dan sektor saham industri susut 0,04%. Sementara itu, sektor saham infrastruktur menanjak 1,56%, dan catat kenaikan terbesar.
Sektor saham energi melambung 0,59%, sektor saham basic mendaki 0,64%, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 1,05%. Lalu sektor saham siklikal melejit 0,77%, sektor saham kesehatan meroket 1,28%. Sementara itu, sektor saham properti bertambah 0,10%, sektor saham teknologi mendaki 0,30% dan sektor saham transportasi menanjak 0,50%.
Gerak Saham
Awal sesi perdagangan, saham BBCA melemah 0,34% ke posisi Rp 7.350. Harga saham BBCA dibuka stagnan di posisi Rp 7.375 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.400 dan terendah Rp 7.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.935 kali dengan volume perdagangan 538.509 saham. Nilai transaksi Rp 395,3 miliar.
Harga saham INET stagnan di posisi Rp 276 per saham. Saham INET berada di level tertinggi Rp 276 dan terendah Rp 270 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.784 kali dengan volume perdagangan 320.625 saham. Nilai transaksi Rp 8,8 miliar.
Harga saham INCO stagnan di posisi Rp 4.460 per saham. Saham INCO dibuka bertambah 20 poin ke posisi Rp 4.480 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 4.520 dan terendah Rp 4.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.053 kali dengan volume perdagangan 14.532 saham. Nilai transaksi Rp 6,7 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham FOLK naik 31,61%
- Saham COCO naik 25%
- Saham MORA naik 24,79%
- Saham TFAS naik 24,52%
- Saham TNCA naik 22,79%
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham UANG merosot 14,96%
- Saham NAYZ merosot 9,52%
- Saham MGLV merosot 7,44%
- Saham CASH merosot 6,99%
- Saham MLPT merosot 6,96%
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham CDIA senilai Rp 508,8 miliar
- Saham ADRO senilai Rp 415,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 402,4 miliar
- Saham ADMR senilai Rp 381,8 miliar
- Saham RATU senilai Rp 335,7 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham ADRO tercatat 40.800 kali
- Saham ADMR tercatat 35.042 kali
- Saham CDIA tercatat 33.573 kali
- Saham CBRE tercatat 30.708 kali
- Saham BUMI tercatat 26.579 kali
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat secara teknikal pada perdagangan Kamis, (9/10/2025).
Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG ditutup melemah 0,04% tetapi masih disertai dengan aksi jual bersih oleh investor asing sebesar Rp 494 miliar pada Rabu, 8 Oktober 2025. Saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain BBCA, RAJA, WIFI, BREM dan BMRI.
“IHSG berpotensi teknikal rebound hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.050-8.120 dan level resistance 8.200-8.250 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Sementara itu, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tanar menuturkan, waspadai tekanan koreksi jangka pendek. Secara teknikal, arah medium term IHSG tetap bullish namun dalam jangka pendek berpotensi mengalami konsolidasi di area 8.050–8.100 sebelum mencoba kembali menembus 8.188–8.230.
“Selama indeks bertahan di atas 8.047, tren naik masih terjaga; investor disarankan melakukan profit taking bertahap sambil menunggu sinyal konfirmasi rebound,” kata dia.
Untuk rekomendasi saham, Fanny memilih saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Samator Indogas Tbk (AGII), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT WIR Asia Tbk (WIRG).
Trading Idea hari ini: CDIA, MEDC, AGII, TOBA, BUMI, dan WIRG
- CDIA Spec Buy dengan area beli di 2050-2120, cutloss di bawah 2000. Target dekat di 2180-2240.
- MEDC Spec Buy dengan area beli di 1570-1580, cutloss di bawah 1560. Target dekat di 1615-1650.
- AGII Spec Buy dengan area beli di 1935-1950, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 2060-2250.
- TOBA Spec Buy dengan area beli di 1360-1380, cutloss di bawah 1340. Target dekat di 1415-1450.
- BUMI Spec Buy dengan area beli di 140-142, cutloss di bawah 138. Target dekat di 145-150.
- WIRG Spec Buy dengan area beli di 120-123, cutloss di bawah 118. Target dekat di 128-135.