IHSG Hari Ini 9 Oktober 2025 Cetak Rekor Tertinggi Baru, Transaksi Harian Rp 30,3 Triliun

5 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis (9/10/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah nilai transaksi harian saham mencapai Rp 30,3 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melonjak 1,04% ke posisi 8.250,93. Indeks LQ45 bertambah 1,95% ke posisi 800,14. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.272,63 dan level terendah 8.159,94. Sebanyak 433 saham menguat sehingga angkat IHSG. 229 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 3.077.987 kali dengan volume perdagangan 37,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 30,3 triliun.

Transaksi Saham PANI di Pasar Negosiasi

Kenaikan transaksi harian saham itu seiring di pasar negosiasi, transaksi saham PANI mencapai Rp 2,5 triliun. Di pasar negosiasi, saham PANI ditransaksikan sebanyak tiga kali dengan volume perdagangan 1.782.878 saham. Harga saham PANI ditutup naik 1,5% ke posisi Rp 15.200 per saham pada pasar negosiasi. Harga saham PANI berada di level tertinggi Rp 15.525 dan level terendah Rp 14.075 per saham.

Sementara itu, posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.546. Pada perdagangan Kamis pekan ini, mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham transportasi naik 3,14% dan catat kenaikan saham terbesar.

Sektor Saham

Lalu sektor saham consumer siklikal menanjak 1,63%, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,51%, sektor saham keuangan naik 1,14%.

Kemudian sektor saham infrastruktur mendaki 0,95%, sektor saham kesehatan bertambah 0,99%. Selanjutnya sektor saham basic naik 0,43% dan sektor saham industri menguat 0,16%.

Di sisi lain, sektor saham teknologi berkurang 3,26%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham properti melemah 0,44% dan sektor saham energi susut 1,12%.

Gerak Saham

Harga saham PWON naik 1,09% ke posisi Rp 370 per saham. Harga saham PWON dibuka naik dua poin ke posisi Rp 368 per saham. Saham PWON berada di level tertinggi Rp 370 dan terendah Rp 364 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.260 kali dengan volume perdagangan 946.526 saham. Nilai transaksi Rp 34,8 miliar.

Harga saham HEXA melonjak 0,89% ke posisi Rp 4.550 per saham. Saham HEXA dibuka stagnan di posisi Rp 4.510 per saham. Harga saham HEXA berada di level tertinggi Rp 4.570 dan terendah Rp 4.510 per saham. Total frekuensi perdagangan 387 kali dengan volume perdagangan 2.359 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.

Sementara itu, harga saham DEWA susut 0,56% ke posisi Rp 354 per saham. Saham DEWA dibuka naik ke posisi Rp 362 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 356 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 382 dan terendah Rp 346 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.915 kali dan volume perdagangan 8.361.633 saham. Nilai transaksi Rp 305,5 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham LQ45 yang catat top gainers antara lain:

  • Saham AMMN naik 6,09%
  • Saham BBTN naik 4,66%
  • Saham ISAT naik 4,12%
  • Saham BBNI naik 4,06%
  • Saham TOWR naik 3,92%

Saham-saham LQ45 yang catat top losers antara lain:

  • Saham AADI merosot 8,11%
  • Saham ADRO merosot 6,49%
  • Saham ADMR merosot 5,80%
  • Saham MEDC merosot 3,48%
  • Saham ANTM merosot 3,30%

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 2,2 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 1,8 triliun
  • Saham ADRO senilai Rp 874,6 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 791,9 miliar
  • Saham ADMR senilai Rp 687,7 miliar

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ADRO tercatat 102.268 kali
  • Saham BBCA tercatat 79.037 kali
  • Saham BBRI tercatat 77.405 kali
  • Saham ADMR tercatat 71.771 kali
  • Saham ANTM tercatat 41.731 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025.

Mengutip CNBC, Indeks acuan Nikkei 225 Jepang melonjak 1,77% dan ditutup pada level 48.580,44, setelah mencapai rekor tertinggi baru di awal sesi. Indeks Topix naik 0,68% dan ditutup pada level 3.257,77.

Di Hong Kong, saham Hang Seng Bank meroket di atas 26% setelah HSBC pada Kamis mengusulkan untuk memprivatisasi bank tersebut, dengan valuasi bank tersebut lebih dari 290 miliar dolar Hong Kong (USD 37 miliar).

HSBC telah meminta dewan direksi Hang Seng Bank untuk mengajukan proposal privatisasi kepada para pemegang saham melalui skema pengaturan berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Hong Kong.

Saham Hang Seng Bank akan dibatalkan dengan imbalan 155 dolar Hong Kong per saham. HSBC memiliki sekitar 63% saham Hang Seng Bank, dengan nilai transaksi mencapai HK$106 miliar.

Sementara itu, saham HSBC yang tercatat di bursa Hong Kong turun lebih dari 6%. Indeks Hang Seng turun 0,29%, sementara Indeks Hang Seng Tech turun 0,66%.

Indeks Saham Acuan Lainnya di Asia

Indeks CSI 300 melonjak 1,48% dan ditutup pada level 4.709,48, setelah pulih dari periode liburan yang padat. Sektor bahan baku memimpin penguatan indeks, dengan saham Tongling Nonferrous Metals naik 10,08% dan Dongfang Electric naik 10,01%.

Hal ini terjadi setelah Kementerian Perdagangan China mengumumkan pada Kamis kalau akan memperketat kontrol ekspor logam tanah jarang dan teknologi terkait.

Entitas asing kini harus mendapatkan lisensi dari Beijing untuk mengekspor produk apa pun yang mengandung lebih dari 0,1% logam tanah jarang yang bersumber dari dalam negeri, atau diproduksi menggunakan teknologi ekstraksi, pemurnian, pembuatan magnet, atau daur ulang China.

Kementerian juga melarang warga negaranya berpartisipasi dalam penambangan ilegal di luar negeri. Indeks ASX/S&P 200 Australia menguat 0,25% dan ditutup pada level 8.969,8. Pasar Korea Selatan tutup karena hari libur.

Sentimen IHSG

Mengutip Antara, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam kajiannya menyebutkan, bursa regional Asia menguat, pasar merespons rilis risalah rapat The Fed, yang memberikan gambaran sejumlah pejabat The Fed berkeinginan untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga pada 2025.

“Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan isyarat kebijakan baru The Fed, setelah risalah rapat September 2025 menunjukkan para anggota sepakat risiko terhadap pasar tenaga kerja telah meningkat cukup, sehingga membenarkan penurunan suku bunga, namun tetap berhati-hati terhadap inflasi yang persisten,”

Di sisi lain, pelaku pasar bereaksi positif setelah rencana perdamaian fase pertama antara Israel dan Hamas. Presiden Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama rencana perdamaian.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel bulan Agustus 2025 tumbuh 3,5 persen year on year (yoy) atau melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,7 persen (yoy).

Meskipun melambat, masih ada indikasi terjaganya aktivitas produksi dan daya beli seiring upaya dan langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah secara berkelanjutan demi menjaga daya beli rumah tangga.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |