IHSG Hari Ini 21 Agustus 2025 Tinggalkan Posisi 7.900, Saham SIDO Melesat

3 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (21/8/2025). Koreksi IHSG terjadi setelah catat kenaikan signifikan pada perdagangan kemarin dan mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,67% ke posisi 7.890,71. Indeks saham LQ45 bertambah 0,24% ke posisi 828,98. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.932,30 dan level terendah 7.848,88. Sebanyak 366 menguat sehingga tahan koreksi IHSG. 283 saham melemah dan 152 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.129.608 kali dengan volume perdaganagn saham 37,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.286.

Dari 11 sektor saham, hanya tiga sektor saham menghijau. Sektor saham industri bertambah 1,4%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,61% dan sektor saham kesehatan naik 0,22%.

Sementara itu, sektor saham energi merosot 1,87%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur terpangkas 1,35% dan sektor saham properti melemah 0,80%.

Selain itu, sektor saham basic melemah 0,77%, sektor saham consumer siklikal susut 0,21%, sektor saham keuangan merosot 0,23%, sektor saham teknologi turun 0,30% dan sektor saham transportasi terpangkas 0,07%.

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham COIN menguat 0,66% ke posisi Rp 1.530 per saham. Harga saham COIN dibuka stagnan di posisi Rp 1.520 per saham. Saham COIN berada di level tertinggi Rp 1.560 dan terendah Rp 1.510 per saham.

Total frekuensi perdagangan 7.639 kali dengan volume perdagangan 333.920 saham. Nilai transaksi Rp 48,9 miliar.

Harga saham LSIP merosot 3,41% ke posisi Rp 1.415 per saham. Harga saham LSIP dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.475 per saham. Saham LSIP berada di level tertinggi Rp 1.475 dan terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.960 kali dengan volume perdagangan 167.361 saham.Nilai transaksi Rp 24,1 miliar.

Saham SIDO melesat 0,93% ke posisi Rp 540 per saham. Saham SIDO dibuka stagnan di posisi Rp 535 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 535 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.671 kali dengan volume perdagangan 180.452 saham. Nilai transaksi Rp 9,7 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham ACST melonjak 34,71%
  • Saham PRIM melonjak 34,33%
  • Saham ACRO melonjak 33,78%
  • Saham DFAM melonjak 33,33%
  • Saham MFIN melonjak 25%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham DSSA melemah 13,13%
  • Saham PACK melemah 9,89%
  • Saham DEFI melemah 9,66%
  • Saham MINA melemah 9,52%
  • Saham BNBR melemah 9,09%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham DSSA senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 647,4 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 628,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 593,1 miliar
  • Saham WIRG senilai Rp 545,5 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham WIRG tercatat 81.227 kali
  • Saham ASLC tercatat 64.055 kali
  • Saham CDIA tercatat 49.916 kali
  • Saham CUAN tercatat 39.013 kali
  • Saham BRMS tercatat 38.019 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Di bursa saham Asia Pasifik, saham Australia menjadi yang teratas dalam perolehan saham, tidak sependapat dengan rekan-rekan utama di wall street yang mengalami penurunan, dipimpin oleh saham teknologi.

Mengutip CNBC, indeks acuan S&P/ASX 200 Australia naik 1,13% dan menutup hari di level tertinggi sepanjang masa, yaitu 9.019,1. Kenaikan dipimpin oleh perusahaan makanan OMG Group, yang melonjak 114,29%, perusahaan percetakan dan teknologi 333D, yang melonjak 55,56%, dan produsen teknologi baterai Janus Electric Holdings , yang naik 46,47%.

Di India, indeks manajer pembelian flash HSBC Composite, yang memberikan gambaran awal kinerja ekonomi sektor swasta, berada di angka 65,2, lebih tinggi dari 61,1 pada Juli dan 60,5 yang diperkirakan oleh Reuters.

Indeks Nikkei Melemah

Pasar India menguat di awal perdagangan dengan indeks acuan Nifty 50 naik 0,21%, sementara indeks BSE Sensex naik 0,35% hingga pukul 13.30 Waktu Standar India (pukul 04.00 ET).

Indeks Nikkei 225 Jepang melemah untuk sesi ketiga berturut-turut dan ditutup melemah 0,65% di level 42.610,17. Pelemahan dipimpin oleh saham Daiichi Sankyo, Socionext, dan Lasertec Corp.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas turun 0,52% menjadi 3.082,95.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 20 tahun naik menjadi 2,645%, setelah mencapai level tertinggi dalam 26 tahun di awal sesi. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik tipis ke level tertinggi dalam 17 tahun di 1,61%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi memangkas kenaikan sebelumnya dan naik 0,37% ke level 3.141,74, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil stagnan di level 777,24.

Indeks CSI 300 di Tiongkok Daratan naik 0,39% ke level 4.288,07, sementara Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,22% ke level 25.109,43.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |