IHSG Hari Ini 14 Agustus 2025 Menguat, Sektor Saham Teknologi Pimpin Penguatan

1 month ago 25

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Kamis, (14/8/2025). Namun, penguatan IHSG hari ini berkurang pada sesi kedua di tengah kenaikan sektor saham teknologi.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,49% ke posisi 7.931,25. Indeks saham LQ45 turun 0,35% ke posisi 826,91. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.973,98 dan level terendah 7.905,54. Sebanyak 345 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Namun, 282 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.143.276 kali dengan volume perdaganan 42,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 16.105.

Di antara 11 sektor saham, sektor saham teknologi bertambah 3,84%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan naik 1,38% dan sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,60%.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,45%, sektor saham consumer siklikal naik 0,55%, sektor saham transportasi naik 0,30%. Di sisi lain, sektor saham infrastruktur merosot 0,44%. Sektor saham basic melemah 0,21%, sektor saham industri turun 0,33%. Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,35%, sektor saham properti susut 0,06%.

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham IPCC ditutup berbalik arah menguat 0,45%. Saham IPCC ditutup ke posisi Rp 1.110 per saham. Harga saham IPCC dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.115 per saham. Saham IPCC berada di level tertinggi Rp 1.115 dan terendah Rp 1.090 per saham. Total frekuensi perdagangan 738 kali dengan volume perdagangan 14.577 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 miliar.

Harga saham PADI naik 9,88% ke posisi Rp 89 per saham. Harga saham PADI dibuka naik delapan poin ke posisi Rp 89 per saham. Saham PADI berada di level tertinggi Rp 89 dan terendah Rp 89 per saham. Total frekuensi perdagangan 907 kali dengan volume perdagangan 2.230.648 saham. Nilai transaksi Rp 19,9 miliar.

Harga saham PACK naik 0,25% ke posisi Rp 3.940 per saham. Harga saham PACK dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.940 per saham. Saham PACK berada di level tertinggi Rp 4.020 dan terendah Rp 3.870 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.385 kali dengan volume perdagangan 25.933 saham. Nilai transaksi Rp 10,2 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham IOTF menguat 34,94%
  • Saham GSMF menguat 33,93%
  • Saham TOSK menguat 28%
  • Saham WIRG menguat 26,98%
  • Saham IDPR menguat 24,77%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham NTBK merosot 14,93%
  • Saham GRPH merosot 14,44%
  • Saham BELL merosot 14,29%
  • Saham TAMA merosot 10%
  • Saham POLU merosot 9,76%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham DSSA senilai Rp 849,3 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 801 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 669,3 miliar
  • Saham WIRG senilai Rp 535,4 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham IOTF tercatat 86.732 kali
  • Saham WIRG tercatat 70.789 kali
  • Saham CDIA tercatat 55.203 kali
  • Saham CUAN tercatat 50.582 kali
  • Saham KAQI tercatat 40.504 kali

Sentimen IHSG

Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, Pelaku pasar mengantisipasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada pertemuan kebijakan pada September 2025, setelah rilis data inflasi (CPI) AS terbaru.

“Dari mancanegara, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pun meminta The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin (bps) hingga 175 bps ke depan,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Pada Kamis pekan ini, pelaku pasar mencermati rilis data Producer Price Index (PPI) AS, yang diperkirakan akan sejalan dengan data Consumer Price Index (CPI) yang berhasil mengangkat sentimen pasar selama pekan ini.

Bursa Saham Asia Pasifik

Data PPI AS diperkirakan akan memperlihatkan inflasi di level produsen naik 0,2 persen month-to-month (mtm) atau 2,5 persen year-on-year (yoy) pada Juli 2025, setelah tidak tumbuh sebesar 0 persen (mtm) dan 2,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Bursa saham regional Asia pada Kamis sore ini antara lain indeks Nikkei susut 586,17 poin atau 1,35 persen ke 42.688,50, indeks Hang Seng turun 94,35 poin atau 0,37 persen ke 25.519.

Kemudian indeks Shanghai melemah 17,0 poin atau 0,46 persen ke 3.666,44, dan indeks Straits Times melemah 21,29 poin atau 0,53 persen ke 4.249,97.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |