IHSG Hari Ini 10 Oktober 2025 Naik 0,08%, Sektor Saham Transportasi Pimpin Penguatan

4 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Jumat (10/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik terbatas 0,08% ke posisi 8.257,85. Level IHSG itu termasuk tertinggi dari sebelumnya pada perdagangan kemarin ditutup di level tertinggi di 8.250,93.

Indeks saham LQ45 merosot 0,82% ke posisi 793,61. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.270,33 dan level terendah 8.194,04. Sebanyak 338 saham menguat sehingga angkat IHSG.

Sementara itu, 331 saham melemah dan bebani IHSG. 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.456.127 kali dengan volume perdagangan saham 48,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.551.

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan merosot 1,26% dan sektor saham consumer siklikal susut 0,28%.

Sementara itu, sektor saham transportasi melonjak 3,04%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menanjak 1,63%, sektor saham basic mendaki 1,64%, sektor saham industri bertambah 0,48%. Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal melejit 0,48%, sektor saham kesehatan menguat 0,60%, sektor saham properti bertambah 1,31%, sektor saham teknologi menanjak 0,94%, dan sektor saham infrastruktur menguat 2,18%.

Gerak Saham

Jelang akhir pekan ini, saham UNTR merosot 0,97% ke posisi Rp 25.600 per saham. Harga saham UNTR dibuka turun 100 poin ke posisi Rp 25.750 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 25.900 dan terendah Rp 25.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.029 kali dengan volume perdagangan 21.029 saham. Nilai transaksi Rp 53,8 miliar.

Harga saham GGRM ditutup naik 0,43% ke posisi Rp 11.600 per saham. Harga saham GGRM dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 11.600 per saham. Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 11.775 dan terendah Rp 11.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.579 kali dengan volume perdagangan 9.741 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,3 miliar.

Harga saham DKFT ditutup naik 0,66% ke posisi Rp 760 per saham. Harga saham DKFT dibuka menguat lima poin ke posisi Rp 760 per saham. Saham DKFT berada di level tertinggi Rp 775 dan terendah Rp 750 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.479 kali dengan volume perdagangan 188.883 saham. Nilai tranasksi Rp 14,4 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham AYLS melonjak 34,97%
  • Saham NTBK melonjak 34,55%
  • Saham FUJI melonjak 25%
  • Saham ASPI melonjak 25%
  • Saham GULA melonjak 25%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham RELI merosot 15%
  • Saham UANG merosot 14,93%
  • Saham CBRE merosot 14,83%
  • Saham UFOE merosot 14,69%
  • Saham POLU merosot 14,65%

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham DADA tercatat 205.370 kali
  • Saham WIFI tercatat 91.271 kali
  • Saham CDIA tercatat 88.768 kali
  • Saham CUAN tercatat 83.851 kali
  • Saham BUMI tercatat 64.524 kali

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham WIFI senilai Rp 1,8 triliun
  • Saham CDIA senilai Rp 1,4 triliun
  • Saham CUAN senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 1 triliun
  • Saham DADA senilai Rp 900,9 miliar

Sentimen IHSG

Kepala Riset Phintrado Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya menyebutkan, IHSG ditutup menguat setelah mengalami pullback karena profit taking pada akhir pekan. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis.

“Dari dalam negeri, pada pekan depan, pelaku pasar akan mencermati beberapa data, diantaranya Foreign Direct Investment (FDI) kuartal III-2025 yang diperkirakan mencatatkan penurunan 6 persen year on year (yoy) setelah pada kuartal II-2025 menurun 7 persen (yoy),” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Dari kawasan Asia, pelaku pasar akan mencermati Trade Balance dari China September 2025 dan data inflasi China September 2025.

Selain itu, sentimen lainnya dari kawasan Eropa, pelaku pasar akan mencermati tingkat pengangguran di Inggris dan ZEW Economic Sentiment dari Jerman.

Dari Amerika Serikat (AS), dijadwalkan akan dirilis data Consumer Price Index (CPI) pada Rabu, 15 Oktober 2025 dan Producer Price Index (PPI) pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Bursa Saham Asia Pasifik

Mengutip Antara, bursa saham regional Asia pada Jumat sore ini antara lain, indeks Nikkei turun 496,44 poin atau 1,02 persen ke level 48.084,00, indeks Shanghai terpangkas 36,94 poin atau 0,94 persen ke posisi 3.897,03.

Kemudian indeks Hang Seng susut 462,27 poin atau 1,73 persen ke posisi 26.290,32, dan indeks Straits Times tergelincir  13,44 poin atau 0,30 persen ke 4.427,06.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |