IHSG Ditutup Menguat 14 Mei 2025, Sektor Energi Pendorong Terbesar

15 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu sore seiring terjalinnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. IHSG ditutup menguat 147,08 poin atau 2,15 persen ke posisi 6.979,88. Sementara indeks LQ45 naik 21,71 poin atau 2,84 persen ke posisi 787,08.

“Bursa saham regional Asia bergerak variasi yang dipicu meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China seputar perdagangan global, setelah AS dan China sepakat untuk menurunkan tarif selama periode 90 hari, serta terkait pemangkasan suku bunga acuan The Fed," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dikutip dari Antara, Rabu (14/5/2025).

Pertemuan delegasi AS dengan China di Geneva, Swiss, pada akhir pekan lalu menghasilkan kesepakatan tarif, yang mana AS menurunkan tarif Impor China dari 145 persen menjadi 30 persen dan China menurunkan tarif Impor AS dari 125 persen menjadi 10 persen.

Namun demikian, pelaku pasar masih melihat adanya ketidakpastian atas hasil kesepakatan antara AS dengan China, dengan negosiasi lebih lanjut diharapkan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

Presiden AS Donald Trump mengatakan akan berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping dalam beberapa hari mendatang.

Pemangkasan Suku Bunga

Di sisi lain, pelaku pasar mulai menurunkan harapan mereka mengenai pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada tahun ini, setelah AS dan China mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif dan meredakan ketegangan dalam perang dagang.

Saat ini, pelaku pasar hanya memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga yang terjadi pada 2025. Sebelumnya, Goldman Sachs dan Barclays memperkirakan pemangkasan suku bunga terjadi pada September 2025, bukan Juli 2025.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2025 tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2,0 persen (yoy).

Kenaikan IPR memberikan implikasi sebagai indikator positif bagi perekonomian, dan menunjukkan bahwa sektor ritel mungkin mengalami pemulihan atau pertumbuhan yang stabil, hal ini seiring peningkatan kepercayaan konsumen dan aktivitas belanja.

Gerak IHSG Hari Ini

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi yang menguat sebesar 3,07 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing naik sebesar 2,54 persen dan 2,11 persen.

Sedangkan, dua sektor menurun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 0,09 persen, diikuti oleh sektor barang kesehatan yang turun sebesar 0,08 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBSS, FITT, TGUK, AKSI dan FIRE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KBLV, DKHH, SKBM, AMAG dan TPMS.

Bursa Saham Regional

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.499.370 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,01 miliar lembar saham senilai Rp17,95 triliun. Sebanyak 418 saham naik 218 saham menurun, dan 166 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 55,13 poin atau 0,14 persen ke 38,128,13, indeks Shanghai menguat 29,08 poin atau 0,86 persen ke 3.403,95, indeks Kuala Lumpur menguat 1,12 poin atau 0,07 persen ke 1.583,51, dan indeks Strait Times melemah 12,40 poin atau 0,32 persen ke 3.865,65.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |