IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Juli 2025

2 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (29/7/2025). IHSG hari ini akan menguji rentang 7.675-7.699.

IHSG naik 0,94% ke posisi 7.614 tetapi disertai dengan munculnya tekanan jual pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG masih berada pada bagian akhir dari wave v dari wave (iii) dari wave ©, sehingga penguatan IHSG akan menguji rentang 7.675-7.699 pada Selasa pekan ini. Namun, Herditya mengingatkan untuk mencermati potensi berbalik arah ke zona merah.

“Waspadai akan adanya potensi koreksi ke 7.604-7.564,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.485,7.344 dan level resistance 7.675,7.758 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.600-7.800.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Spec Buy

Saham MEDC menguat 1,60% ke 1.270 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 1.225 sebagai stoplossnya,  posisi MEDC sedang berada pada bagian dari awal wave [c] dari wave 2.

Spec Buy: 1.235-1.255

Target Price: 1.320, 1.390

Stoploss: below 1.225

2.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness

Saham MYOR menguat 3,40% ke 2.130 dan masih disertai oleh adanya peningkatan volume pembelian, tetapi pergerakannya masih tertahan oleh MA60. "Kami perkirakan, posisi MYOR saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c]," kata dia.

Buy on Weakness: 2.030-2.080

Target Price: 2.190, 2.250

Stoploss: below 1.995

3.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Spec Buy

Saham PTRO menguat 8,29% ke 3.920 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PTRO sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (1)," ujar Herditya.

Spec Buy: 3.710-3.870

Target Price: 4.000, 4.110

Stoploss: below 3.550

4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness

Saham UNTR menguat 1,36% ke 24.175 tetapi masih disertai tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi UNTR saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c]," kata Herditya.

Buy on Weakness: 23.125-23.575

Target Price: 24.450, 25.275

Stoploss: below 22.450

Paket Stimulus

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti paket stimulus. Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, hingga akhir Juni 2025, pemerintah telah merealisasikan Rp 13,6 triliun untuk paket stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli, daya saing industri dan ketahanan pangan nasional.

Stimulus ini mencakup bantuan sosial Rp 11,9 triliun berupa tambahan Kartu Sembako dan beras 10 kg untuk 18,3 juta penerima serta insentif sektor transportasi seperti diskon tiket dan PPN ditanggung pemerintah.

Selain itu, pemerintah mengalokasikan Rp 10,72 triliun untuk Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 600.000 bagi 17 juta pekerja berupah maksimal Rp 3,5 juta serta ratusan ribu guru di Kemendikdasmen dan Kementerian Agama.

Diskon tarif tol dan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja juga diberikan untuk mendukung mobilitas dan industri padat karya.

“Kami menilai seluruh langkah bertujuan menopang konsumsi dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal II hingga awal kuartal III 2025 terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat perang tarif. Namun, stimulus berkelanjutan agar perekonomian dapat terus berjalan di tengah-tengah tekanan,” demikian seperti dikutip.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |