IHSG Berpotensi Sentuh 8.100, Ini Bocorannya

3 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%. VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menilai keputusan tersebut di luar ekspektasi pasar dan mencerminkan sikap BI yang lebih dovish.

“Kami berpandangan penurunan BI rate menjadi 5,00% atau sebesar 25 bps ini di luar ekspektasi pasar, sehingga ini menunjukkan sikap BI yang lebih dovish seiring dengan inflasi dan Rupiah yang lebih stabil,” ujar Audi kepada Liputan6.com, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, keputusan BI tersebut membawa sejumlah dampak positif bagi pasar. Penurunan suku bunga dapat menurunkan biaya dana dan mendorong permintaan kredit serta ekspansi emiten. Selain itu, investor dinilai akan melihat kondisi makroekonomi Indonesia semakin solid.

Secara teknikal, Audi memperkirakan IHSG dalam jangka pendek berpotensi menembus level psikologis baru.

“Secara konservatif kami memperkirakan IHSG dalam jangka pendek akan bergerak hingga target 8.000–8.100, terlebih jika IHSG menyelesaikan masa sideways pada rentang level 7.850–7.975,” paparnya.

Ia menambahkan, sektor saham yang sensitif terhadap suku bunga berpotensi mendapat sentimen positif dari langkah BI. Beberapa saham pilihan Kiwoom Sekuritas antara lain BMRI (target harga Rp6.300), BBRI (Rp4.360), TLKM (Rp3.240), ICBP (Rp11.500), dan KLBF (Rp1.720).

IHSG Hari Ini 21 Agustus 2025 Tinggalkan Posisi 7.900, Saham SIDO Melesat

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (21/8/2025). Koreksi IHSG terjadi setelah catat kenaikan signifikan pada perdagangan kemarin dan mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,67% ke posisi 7.890,71. Indeks saham LQ45 bertambah 0,24% ke posisi 828,98. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.932,30 dan level terendah 7.848,88. Sebanyak 366 menguat sehingga tahan koreksi IHSG. 283 saham melemah dan 152 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.129.608 kali dengan volume perdaganagn saham 37,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.286.

Dari 11 sektor saham, hanya tiga sektor saham menghijau. Sektor saham industri bertambah 1,4%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,61% dan sektor saham kesehatan naik 0,22%.

Sementara itu, sektor saham energi merosot 1,87%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur terpangkas 1,35% dan sektor saham properti melemah 0,80%.

Selain itu, sektor saham basic melemah 0,77%, sektor saham consumer siklikal susut 0,21%, sektor saham keuangan merosot 0,23%, sektor saham teknologi turun 0,30% dan sektor saham transportasi terpangkas 0,07%.

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham COIN menguat 0,66% ke posisi Rp 1.530 per saham. Harga saham COIN dibuka stagnan di posisi Rp 1.520 per saham. Saham COIN berada di level tertinggi Rp 1.560 dan terendah Rp 1.510 per saham.

Total frekuensi perdagangan 7.639 kali dengan volume perdagangan 333.920 saham. Nilai transaksi Rp 48,9 miliar.

Harga saham LSIP merosot 3,41% ke posisi Rp 1.415 per saham. Harga saham LSIP dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.475 per saham. Saham LSIP berada di level tertinggi Rp 1.475 dan terendah Rp 1.415 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.960 kali dengan volume perdagangan 167.361 saham.Nilai transaksi Rp 24,1 miliar.

Saham SIDO melesat 0,93% ke posisi Rp 540 per saham. Saham SIDO dibuka stagnan di posisi Rp 535 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 535 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.671 kali dengan volume perdagangan 180.452 saham. Nilai transaksi Rp 9,7 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |