HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia, Perdagangan Bakal Dibuka OJK dan SRO

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan hari ulang tahun ke-48 diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin, (11/8/2025).

Mengutip pengumuman undangan acara Pembukaan Perdagangan Peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, perdagangan pada Senin akan dibuka oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.

Rencananya, Mahendra didampingi oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Direktur Utama SRO, hingga Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.

Ada sejumlah capaian positif yang dicatatkan pasar modal sepanjang 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang 2025. IHSG berhasil ditutup torehkan level tertinggi 7.469 pada Rabu, 23 Juli 2025. Ini merupakan, level penutupan yang tertinggi sejak 5 November 2024. Namun, level tertinggi IHSG sepanjang sejarah di level 7.910 pada 19 September 2024.

Perayaan diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, BEI berharap IHSG dapat menembus level 8.000 pada momen peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

“Indeks Saham Gabungan per hari ini telah tumbuh lebih dari 1% dan sudah mencapai 7.600. Hari ini tolong doakan sama-sama, di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia indeks kita bisa mencapai 8.000,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam sambutannya pada acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Main Hall BEI, Senin, 28 Juli 2025.

Adapun dari jumah investor, hingga pertengahan tahun ini, BEI telah mencatat pertumbuhan jumlah investor yang luar biasa dengan pencapaian 17,4 juta investor atau naik 5 kali lipat dibandingkan 6 tahun lalu, terutama pada investor domestik retail.

Sedangkan untuk aktivitas penawaran umum perdana saham (IPO) dan penggalangan dana di pasar modal terus menunjukkan tren positif. Hingga Juli 2025, terdapat 954 perusahaan tercatat di BEI, yang mencerminkan kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek jangka panjang perekonomian nasional.

BEI juga secara proaktif mengadakan edukasi pasar modal ke seluruh masyarakat Indonesia agar masyarakat bisa menikmati pertumbuhan pasar modal dengan menjadi investor yang lebih cerdas dan bijak. 

BEI Targetkan IHSG Tembus 8.000, OJK Nilai Bisa Tercapai

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik optimisme Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 8.000 pada Agustus ini, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan semangat tersebut mencerminkan keyakinan terhadap kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.

"OJK menyambut baik optimisme dari berbagai pihak, termasuk BEI, terhadap potensi penguatan IHSG. Semangat tersebut mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian nasional dan prospek kinerja Emiten Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan. Saya menilai level tersebut mampu dicapai," kata Inarno dikutip dari jawaban tertulisnya, Selasa (5/8/2025).

Menurut Inarno, optimisme tersebut juga sejalan dengan perbaikan kinerja emiten nasional yang terus menunjukkan tren positif. Stabilitas ekonomi dan peningkatan daya saing perusahaan-perusahaan tercatat menjadi faktor pendorong utama yang memungkinkan tercapainya target tersebut.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa optimisme perlu diimbangi dengan kewaspadaan. Pasar saham memiliki dinamika tinggi, sehingga sentimen dan faktor eksternal bisa memberikan pengaruh besar dalam waktu singkat.

"Namun demikian, penting untuk dicermati bahwa pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global serta kinerja emiten," ujarnya.

Faktor Global dan Domestik Jadi Penentu

Inarno menekankan, pergerakan IHSG tidak bisa dilepaskan dari pengaruh faktor global dan domestik. Ketegangan geopolitik, kebijakan suku bunga bank sentral global, serta tren ekonomi dunia menjadi aspek penting yang harus dicermati oleh investor maupun pemangku kebijakan.

Di sisi domestik, kinerja emiten, kondisi makroekonomi Indonesia, serta stabilitas politik juga turut berperan besar dalam menentukan arah IHSG. Oleh karena itu, euforia pasar harus diiringi dengan sikap bijak dan pendekatan berbasis analisis data.

"Kami mengingatkan bahwa euforia pasar tetap perlu diiringi dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik," ujarnya.

Peran OJK dalam Menjaga Keseimbangan Pasar

Sebagai regulator, OJK berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem pasar modal yang sehat, teratur, wajar, dan efisien. Upaya ini dilakukan agar penguatan IHSG maupun pertumbuhan instrumen investasi lainnya berlangsung secara berkelanjutan, bukan sekadar didorong oleh sentimen sesaat.

"Dari sisi regulator, kami terus memastikan bahwa pasar berjalan secara teratur, wajar, dan efisien," ujarnya.

Selain itu, OJK juga mendorong terciptanya ekosistem pasar modal yang sehat dan berintegritas, agar potensi pertumbuhan IHSG maupun instrumen lainnya bisa tercapai secara berkelanjutan, bukan hanya karena momentum jangka pendek.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |