Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham oleh salah satu anggota Dewan Komisaris, Chairal Tanjung, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (13/8/2025), Vice President Corporate Secretary Group Garuda Indonesia, Cahyadi Indrananto menjelaskan bahwa Chairal Tanjung melakukan transaksi pembelian saham pada 4 Agustus 2025. Transaksi tersebut berupa perolehan saham dari program Tantiem yang Ditangguhkan untuk periode tahun buku 2023.
Berdasarkan keterbukaan informasi, jumlah saham yang diperoleh mencapai 2.366.633 lembar saham biasa dengan harga Rp72,78 per saham. Sebelum transaksi, Chairal memiliki 4.057.626 lembar saham atau setara 0,004% dari total saham dengan hak suara di Garuda Indonesia. Setelah transaksi, jumlah kepemilikan meningkat menjadi 6.424.259 lembar saham, yang setara dengan 0,007% dari total saham dengan hak suara.
Perseroan menjelaskan kepemilikan saham oleh Chairal Tanjung bersifat langsung dan tidak dalam kapasitas sebagai pengendali. Nama Chairal Tanjung tercantum sebagai pemegang saham yang memberikan kuasa untuk pelaporan perubahan kepemilikan ini.
Cahyadi menekankan, transaksi ini merupakan bagian dari hak tantiem yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris untuk periode tahun buku 2023 yang pembayarannya ditangguhkan dan diberikan dalam bentuk saham perseroan.
Garuda Indonesia Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Menko Airlangga: Baru DP
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Garuda Indonesia belum melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait rencana pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS).
"Terkait pesawat Boeing belum deal, tapi sudah DP,” kata Airlangga Hartarto dalam Sosialisasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS dan Optimalisasi unfuk Mendorong Perdagangan dan Investasi, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Adapun sosialisasi tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Menyeri Investasi Todotua Pasaribu.
Kemudian, Asisten Deputi Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial mewakili Menteri BUMN, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri mewakili Menteri Pertanian, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan mewakili Menteri KKP, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, dan Ketua Kadin Shinta Kamdani.
Bantuk Perjanjian Dagang
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pembelian 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk perjanjian dagang yang jadi bagian dari negosiasi tarif impor oleh Presiden AS, Donald Trump.
Prabowo mengatakan, pembelian pesawat Boeing tersebut memang dibutuhkan untuk memperkuat sisi operasi dari Garuda Indonesia
"Ya memang kita perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita, Garuda adalah flag carrier nasional, Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi, Garuda harus menjadi lambang Indonesia," ujarnya di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Garuda Indonesia meski telah memiliki kontrak pengadaan pesawat baru dengan perusahaan asal Eropa, Airbus, Prabowo tidak mempermasalahkannya.