Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) menambah modal di PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) melalui anak usaha PT Energia Prima Nusantara (EPN) sebesar Rp 285,77 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (6/10/2025), PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) anak usaha yang 80,16% dari total seluruh saham dikeluarkan dan dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), telah meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dengan mengeluarkan 230.329.008 saham baru.
Pengeluaran saham baru itu dilaksanakan oleh SES untuk memperoleh dana dari pemegang saham yang akan dipergunakan untuk memenuhi tambahan modal kerja SES.
Seiring hal itu, EPN telah mengambil bagian secara proporsional sebesar 184.621.499 saham untuk mempertahankan porsi kepemilikan saham dalam SES. Setelah pengambilalihan saham, EPN memiliki 2.857.742.565 saham atau senilai Rp 287,77 miliar pada SES.
"Tujuan EPN melakukan pengambilbagian saham dalam SES adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja SES dan mempertahankan porsi kepemilikan saham,” demikian seperti dikutip.
Masuk Transaksi Afiliasi
Atas pengambilalihan saham itu, Kementerian Hukum telah mengeluarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar SES pada 1 Oktober 2025. Dengan demikian, pengambilbagian saham itu telah berlaku efektif sejak tanggal tersebut.
Perseroan menyatakan pengambilalihan saham ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan seperti tertuang dalam POJK 42/2020 karena tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independent. Selain itu, pengambilbagian saham ini bukan merupakan transaksi material dalam POJK 17/2020 karena nilai pengambilbagian saham ini tidak memenuhi threshold yang ditetapkan dalam POJK 17/2020.
"Dengan demikian, pengambilbagian saham ini hanya merupakan transaksi afiliasi yang membutuhkan pengumuman keterbukaan informasi kepada masyarakat dan penyampaikan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan,” demikian seperti dikutip.
UNTR Optimistis Jual 4.600 Unit Alat Berat hingga Akhir 2025
Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 4.600 unit sepanjang 2025. Namun, perusahaan memperkirakan kinerja pada semester II akan menghadapi tantangan, terutama di segmen mesin besar.
Direktur United Tractors, Vilihati Surya, mengatakan penjualan pada semester I tercatat sangat kuat baik untuk mesin besar maupun kecil. Lonjakan pada mesin kecil ditopang oleh sejumlah proyek food estate pada kuartal I 2025.
“Untuk penjualan Komatsu, kita berharap sampai dengan full year, tahun ini kita bisa menjual 4.600 unit. Kalau mencapai 4.600 berarti second semesternya memang mengalami penurunan dibandingkan dengan first semester,” ujar Vilihati dalam acara Astra Media Day, Selasa (23/9/2025).
Kontraktor Tambang
Di sisi kontraktor tambang, United Tractors mencatatkan tantangan sepanjang semester I akibat curah hujan yang tinggi. Meski demikian, perseroan menargetkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal/OB removal) pada paruh kedua tahun ini lebih baik dibandingkan semester I.
"Kita berharap sampai dengan full year, kita coba removal-nya bisa di angka 1,18 miliar BCM. Jadi dibandingkan dengan tahun lalu, itu turun mungkin sekitar 3%-an. Artinya, di second semester, kita berharap OB removal di mining contracting lebih baik,” kata Vilihati.
Selain itu, United Tractors juga memproyeksikan produksi batu bara naik hingga 11 juta ton pada tahun ini, termasuk kontribusi dari perdagangan batubara dan pet coke. Untuk nikel, perseroan menargetkan penjualan mencapai 2 juta ton dengan komposisi 70% limonite dan 30% saprolite.