Emiten Pengelola KFC Lepas 35% Saham di Jagonya Ayam kepada Perusahaan Anak Haji Isam

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola gerai KFC menyebutkan kepemilikan saham anak usaha perseroan yakni PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kini dimiliki 35% oleh PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN).

Adapun PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN) memiliki beneficiary owner yakni Liana Saputri yang merupakan putri dari pengusaha  Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam.

Dalam catatan hasil paparan publik yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/10/2025), PT Fast Food Indonesia Tbk memiliki anak perusahaan yang sedang membangun integrasi peternakan ayam yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur.  Anak perusahaan yang bernama PT Jagonya Ayam Indonesia ini akan beroperasi secara penuh pada akhir kuartal 2026.

“Pembelian saham yang dilakukan oleh PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN) yang beneficiary ownernya adalah dari Bapak Haji Isam untuk asham PT Jagonya Ayam Indonesia adalah sampai dengan 35% saham PT Jagonya Ayam Indonesia,” demikian seperti dikutip.

Perseroan juga mengatakan tidak berencana melakukan aksi korporasi yang bersifat akuisisi atau penjualan saham Perseroan atau penjualan saham anak perusahaan Perseroan.

Ekspansi Perseroan

Terkait ekspansi Perseroan ke depan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang quick service restaurant, ke depan, Perseroan akan tetap melakukan ekspansi usaha dalam bentuk pembukaan gerai baru. Selain itu juga Perseroan relokasi gerai atau menggantikan gerai yang lama yang sudah tidak berpotensi untuk mendapatkan penjualan yang baik.

Mengenai penutupan gerai, Perseroan menyatakan telah menutup 19 gerai hingga September 2025. Seiring penutupan gerai juga berdampak terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 400 karyawan.

Perseroan menyatakan, penutupan gerai yang Perseroan lakukan dari 2023,2024 hingga 2025 ada yang bersifat sebagai relokasi.

“Dalam hal ini Perseroan melihat bahwa apabila pada daerah tersebut masih mempunyai kemampuan membeli (buying power) yang baik dan market yang baik maka penutupan Gerai tidak dilakukan secara permanen melainkan relokasi ke lokasi yang lebih baik dengan harapan aktivitas transaksi di tempat/dine in akan meningkat,” demikian seperti dikutip.

Emiten Pengelola KFC Lepas 15% Saham di Jagonya Ayam kepada SFN

Sebelumnya, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengelola restoran cepat saji KFC mengumumkan penjualan saham milik Perseroan di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN). Nilai transaksi penjualan saham itu sebesar Rp 54,44 miliar dengan jumlah saham yang dilepas sebesar 41.877 saham atau setara 15% dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh JAI.

Transaksi tersebut telah berlaku efektif pada 30 Juni 2025. Fast Food Indonesia menjual sahamnya di Jagonya Ayam Indonesia kepada SFN seiring memperkuat struktur pendanaan dalam tahap pembangunan dan mendukung pertumbuhan bisnis JAI ke depan, termasuk namun tidak terbatas pada rencana peningkatan kapasitas operasional, pengembangan jaringan usaha, serta percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis.

Selain itu, dengan struktur kepemilikan yang baru, Perseroan berharap fleksibilitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha JAI dapat lebih ditingkatkan. Demikian mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (4/7/2025).

"Transaksi ini merupakan bagian dari strategi Perseroan dalam rangka mendukung ekspansi dan kelancaran operasional Perseroan,” demikian seperti dikutip.

Bangun Peternakan Ayam Terintegrasi

SFN bergerak di bidang perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan dengan KBLI 46322 yang mencakup usaha perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan termasuk daging ayam yang diawetkan.

Pemegang saham SFN antara lain Putra Rizky Bustaman sebesar 45%, Liana Saputri sebesar 45%, dan Bani Adityasuny Ismiarso sebesar 10%. Liana Saputri adalah anak pengusaha asal Kalimantan Selatan Syamsudin Andi Arsyad atau lebih dikenal sebagai Haji Isam.

Adapun JAI sedang dalam proses membangun peternakan ayam terintegrasi di atas lahan milik JAI seluas 8.575.200 meter persegi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdasarkan kajian yang telah dilaksanakan, JAI dapat memproduksi sebanyak 42.000 ton daging ayam per hari atau sekitar 76 juta ton dalam 5 tahun. Dengan begitu, JAI dapat memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku daging ayam dan olahan daging ayam sebanyak-banyaknya 35% untuk restoran milik Perseroan dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |