Emiten HRUM Kantongi Laba USD 29,76 Juta, Turun 20% hingga Juni 2025

1 month ago 28

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat kinerja keuangan beragam hingga semester I 2025. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan, tetapi laba turun hingga Juni 2025.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (16/8/2025), PT Harum Energy Tbk (HRUM) meraup pendapatan USD 645,27 juta hingga Juni 2025. Pendapatan Harum Energy naik 8,14% dari periode sama tahun sebelumnya USD 596,68 juta.

Laba bruto Perseroan turun 22,15% menjadi USD 115,77 juta hingga semester I 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 148,72 juta.

Perseroan alami kenaikan beban penjualan menjadi USD 21,88 juta hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,21 juta.

Beban umum dan administrasi naik menjadi USD 21,08 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 19,10 juta. Selain itu, Perseroan menekan beban keuangan menjadi USD 15,26 juta hingga Juni 2025 dari semester I 2024 sebesar USD 41,6 juta. Selain itu, Perseroan juga mencatat kenaikan penghasilan keuangan menjadi USD 4,56 juta hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,83 juta.

Kinerja Laba

Seiring hal itu, Perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 20,3% menjadi USD 29,76 juta hingga Juni 2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, Perseroan membukukan laba sebesar USD 37,3 juta.

Laba per saham dasar tercatat SUSD 0,00225 hingga Juni 2025 dari Juni 2024 sebesar USD 0,00281.

Ekuitas Perseroan naik menjadi USD 1,81 miliar hingga Juni 2025 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,78 miliar. Liabilitas naik menjadi USD 1,34 miliar hingga semester I 2025 dari semester I 2024 sebesar USD 791,88 juta. Aset Perseroan naik menjadi USD 3,16 miliar hingga Juni 2025. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 256,8 juta.

Mengutip data RTI, harga saham HRUM melemah 3,91% ke posisi Rp 860 per saham. Saham HRUM dibuka stagnan di posisi Rp 895 per saham. Harga saham HRUM berada di level tertinggi Rp 900 dan terendah Rp 860 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.137 kali dengan volume perdagangan 253.948 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.

Buyback Saham, Harum Energy Siapkan Kocek Rp 1 Triliun

Sebelumnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback. Sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali saham, perseroan akan menganggarkan sejumlah dana yang berasal dari akun saldo laba per 30 Juni 2024.

Dana yang dianggarkan oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali saham diperkirakan maksimal sebesar Rp 1 triliun.

Perkiraan jumlah nominal saham yang akan dibeli kembali oleh perseroan dalam rangka pelaksanaan pembelian kembali saham sesuai dengan maksimal dana yang dianggarkan adalah sekitar Rp 16,98 miliar atau sekitar 849 juta lembar saham.

Saat ini, jumlah saham Treasure perseroan adalah 201.853.500 saham atau setara dengan 1,493% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Pembelian kembali saham akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UUPT, di mana jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali, termasuk saham treasuri perseroan yang ada saat ini tidak akan lebih dari 10% dalam jumlah modal saham ditempatkan dan disetor perseroan.

Alasan Buyback

Tujuan pembelian kembali saham adalah pertama, memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.

Sehingga, memungkinkan perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan laba per saham (EPS) dan return on equity (ROE) secara berkelanjutan.

Kedua, pembelian kembali saham akan mendukung likuiditas perdagangan saham perseroan agar lebih mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Perseroan meyakini bahwa pembelian kembali saham akan bermanfaat pada perseroan dan para pemegang sahamnya.

Perseroan tidak akan melaksanakan pembelian kembali saham apabila perseroan meyakini bahwa hal tersebut akan mengakibatkan dampak negatif secara material terhadap likuiditas, permodalan perseroan dan atau status perseroan sebagai perusahaan terbuka.

Perasaan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan berdampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perusahaan memiliki modal kerja serta kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai pembelian kembali saham bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |