Emiten BUDI Siapkan Rp 50 Miliar untuk Buyback Saham

1 week ago 18
Update Berita Hot Cermat Terbaru

Liputan6.com, Jakarta - PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham maksimal Rp 50 miliar.

Perseroan menyatakan, jumlah saham Perseroan yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Jumlah saham itu sebesar 200 juta saham atau tidak melebihi 5 persen dari modal disetor.

Seiring buyback saham tersebut, Perseroan siapkan dana maksimal Rp 50 miliar. Perseroan menyatakan, biaya buyback akan berasal dari saldo laba Perseroan.

"Perseroan berkeyaknian pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan uasha Perseroan mengingat perseroan memiliki modal kerja serta saldo kas dan setara kas yang cukup untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk buyback saham melalui perdagangan di BEI pada 7 Mei 2025-6 Agustus 2025.

Adapun Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang bernaung di bawah kelompok usaha Sungai Budi Group (SBG). SBG didirikan di Lampung pada 1947. Kegiatan usaha Perseroan terutama dalam bidang pembuatan dan penjualan tepung tapioca, sweeteners, karung plastik dan lainnya.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 6 Mei 2025, harga saham BUDI melonjak 2% ke posisi Rp 204 per saham. Saham BUDI dibuka stagnan Rp 200 per saham. Harga saham BUDI berada di level tertinggi Rp 204 dan terendah Rp 199 per saham. Total frekuensi perdagangan 50 kali dengan volume perdagangan 2.192 saham. Nilai transaksi Rp 44,1 juta.

Penutupan IHSG pada 6 Mei 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa (6/5/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan sektor saham basic material atau bahan baku dan transaksi saham ANJT di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,97% ke posisi 6.898,19. Indeks saham LQ45 bertambah 0,97% ke posisi 774,75. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.913,68 dan level terendah 6.858,15. Sebanyak 333 saham menguat sehingga angkat IHSG. 268 saham melemah dan 205 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.249.726 kali dengan volume perdagangan 23,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.445.

Gerak Saham

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham ANTM melonjak 9,48% ke posisi Rp 2.540 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 2.360 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.540 dan level terendah Rp 2.360 per saham. Total frekuensi perdagangan 51.120 kali dengan volume perdagangan 3.339.501 saham. Nilai transaksi Rp 825,1 miliar.

Saham TBLA naik 2,13% ke posisi Rp 720 per saham. Harga saham TBLA dibika naik lima poin ke posisi Rp 710 per saham. Harga saham TBLA berada di level tertinggi Rp 730 dan level terendah Rp 710 per saham. Total frekuensi perdagangan 628 kali dengan volume perdagangan 63.822 saham. Nilai transaksi Rp 4,6 miliar.

Harga saham MEDC ditutup berbalik arah menghijau dengan menguat 0,48% ke posisi Rp 1.040 per saham. Harga saham MEDC dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.045 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.045 dan level terendah Rp 1.015 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.478 kali dengan volume perdagangan 342.846 saham. Nilai transaksi Rp 35,3 miliar.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |