Efisiensi dan Distribusi Baru, Unilever Catat Margin Tertinggi

1 week ago 20

Liputan6.com, Jakarta Pasar modal merespons positif perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang berhasil mencatatkan margin operasional tertinggi dalam dua tahun terakhir. Keberhasilan ini berakar pada strategi efisiensi menyeluruh dan terobosan dalam sistem distribusi langsung ke warung-warung.

Dalam laporan terbarunya, Samuel Sekuritas Indonesia mencatat bahwa perusahaan berhasil mencetak margin EBIT sebesar 17,1% pada kuartal I/2025, meningkat signifikan dari 6,7% pada kuartal IV/2024.

“Transformasi ini memperlihatkan efektivitas manajemen Unilever dalam mengatur ulang prioritas distribusi dan struktur biaya, yang sebelumnya menjadi beban berat dalam laporan keuangan,” kata analis Jonathan Guyadi.

Program “Sahabat Warung” dinilai sebagai penggerak utama distribusi langsung. Skema ini tak hanya mempercepat akses pasar, tetapi juga meningkatkan kontrol terhadap harga dan pasokan. Samuel Sekuritas mencatat peningkatan kontribusi direct selling dari 1% menjadi 22% dalam waktu kurang dari satu semester, dengan proyeksi mencapai 80% di paruh kedua tahun ini.

Berdasarkan perkembangan ini, target harga saham UNVR direvisi naik menjadi Rp2.100 dari Rp1.400. Rekomendasi beli tetap diberikan oleh Samuel Sekuritas, didukung oleh prospek pemulihan fundamental yang kian solid.

Investor dinilai mulai kembali melirik saham-saham defensif yang memiliki pijakan pasar kuat, seperti Unilever, seiring meningkatnya kebutuhan konsumsi rumah tangga pascapemilu dan stabilisasi daya beli kelas menengah.

Laba Naik, Begini Proyeksi Bisnis Unilever di Indonesia

Sebelumnya, dalam laporan Induk Perusahaan Unilever (Unilever PLC), manajemen mengakui bahwa Unilever Indonesia termasuk dalam jajaran pasar prioritas yang menunjukkan tren perbaikan.

Optimisme terhadap prospek di Indonesia didorong oleh penguatan distribusi, stabilisasi harga, serta peningkatan eksekusi di pasar. Manajemen juga menekankan Indonesia dan Tiongkok berhasil menata ulang bisnisnya dengan baik, dan akan menunjukan perbaikan yang progresif di sepanjang tahun.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp1,24 triliun pada kuartal pertama 2025. Meski secara tahunan (YoY) masih mengalami penurunan 15%, laba tersebut melonjak 245% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ), menandai awal pemulihan kinerja yang kuat setelah periode tekanan operasional. Hasil ini setara dengan sekitar sepertiga dari proyeksi laba tahun penuh 2025 menurut konsensus analis.

Peningkatan kuat secara kuartalan ditopang oleh perbaikan margin usaha dan stabilisasi margin kotor. Disiplin pengelolaan biaya dan efisiensi operasional yang berkelanjutan menjadi faktor kunci yang mendorong peningkatan profitabilitas. Belanja iklan tetap dikelola secara optimal untuk menjaga kekuatan merek.

“Meskipun hasil kuartal pertama kami masih terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya, kami berhasil mencatatkan peningkatan kuartal ke kuartal dalam pertumbuhan dan profitabilitas," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap dikutip Senin (28/4/2025).

Penjualan Bersih

"Kemajuan ini merupakan hasil dari langkah tegas kami dalam menurunkan stok pelanggan, menstabilkan harga, serta meningkatkan layanan dan profitabilitas mitra. Ini menjadi fondasi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan selanjutnya," lanjut dia.

Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp9,47 triliun. Meskipun volume penjualan domestik masih menghadapi tekanan, terutama di segmen Home and Personal Care, segmen Foods and Refreshment menunjukkan ketahanan yang lebih baik. Efisiensi operasional di seluruh lini bisnis berkontribusi dalam memperbaiki struktur biaya dan margin.

Melihat tren positif ini, Unilever Indonesia optimistis bahwa momentum pemulihan akan berlanjut pada paruh kedua tahun 2025, memperkuat peluang pertumbuhan yang lebih solid dan berkelanjutan ke depan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |