Donald Trump Bertemu Putin, Bursa Saham Global Stagnan

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham global stagnan tetapi mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Jumat, 15 Agustus 2025. Hal ini dipengaruhi sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Alaska untuk membahas mengenai Ukraina.

Mengutip Channel News Asia, ditulis Minggu (17/8/2025), harga obligasi treasury Amerika Serikat turun secara keseluruhan karena pasar mengantisipasi penurunan suku bunga the Federal Reserve.

Indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi intraday selama sesi tersebut sehingga mendorong indeks acuan  wall street terakhir mencapai puncak baru pada pekan ini.

Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq melemah, terutama didorong saham teknologi, keuangan, industri dan utilitas. Indeks Dow Jones naik 0,08%. Indeks S&P 500 susut 0,29% dan Nasdaq melemah 0,40%.

“Pasar ini terus bergerak naik dan yang menjadi sorotan hanyalah laba dan margin,” ujar Chief Market Strategist The Wealth Consulting Group, Talley Leger.

Ia mengatakan, inflasi pada pekan ini sebagian besar berasal dari sektor jasa. “Ini bagus untuk margin keuntungan,” kata dia.

Bursa Saham Eropa

Adapun data menunjukkan penjualan ritel AS naik pesat pada Juli yakni naik 0,5% dari bulan sebelumnya setelah lonjakan tak terduga dalam data harga produsen pada Kamis pekan ini. Hal itu memicu kembali kekhawatiran inflasi dan mengurangi harapan pasar terhadap penurunan suku bunga the Federal Reserve pada 2025.

Di sisi lain, saham-saham Eropa menyentuj level tertinggi hampir lima bulan sebelum melemah. Hal ini seiring investor mendapatkan dorongan dari musim laporan keuangan yang sebagian besar positif.

Indeks Stoxx 600 ditutup mendatar sekitar 0,06%. Sementara itu, MSCI All Country World Index ditutup mendatar di posisi 951,70, sedikit di bawah level rekor 954,21 yang dicapai pada Rabu pekan ini.

Donald Trump Bertemu Putin

Trump dan Putin bertemu langsung di Alaska dalam pertemuan berisiko tinggi yang dapat menentukan apakah gencatan senjata dapat dicapai dalam perang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Trump mengatakan, pertemuan puncak kedua yang melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dapat menyusul jika perundingan dengan Putin berjalan lancar.

Detail dan keberlangsungan kesepakatan akan menjadi kunci, dan untuk saat ini investor bersiap siaga. Obligasi pemerintah Ukraina,  indikator utama sentimen - sebagian besar stagnan dalam beberapa hari terakhir di level 55 sen per dolar yang masih tertekan.

Imbal Hasil Obligasi

"Masih ada sedikit premi risiko di pasar Eropa karena perang. Resolusi apa pun pada akhirnya akan menguranginya," kata salah Co-head of multi-asset Pictet Asset Management, Shaniel Ramjee,

"Namun, saya pikir pasar telah belajar untuk tidak berharap terlalu banyak dari negosiasi ini. Pada akhirnya, Zelenskiy dan pihak Eropa tidak diundang. Mereka perlu dilibatkan dalam negosiasi akhir apa pun," tambah Ramjee.

Imbal hasil obligasi dua tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga The Fed, naik 1,1 basis poin menjadi 3,751 persen, memangkas penurunan sebelumnya. Imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun naik 2,7 basis poin menjadi 4,32 persen.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |