Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Bani Maulana Mulia membeli saham SMDR pada 7 Oktober 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/10/2025), Bani Maulana Mulia membeli 1.281.000 saham SMDR dengan harga Rp 304 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian saham SMDR sebanyak Rp 389,42 juta.
"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Setelah transaksi pembelian, Bani Maulana menggenggam 55.078.800 saham SMDR atau setara 0,336% dari sebelumnya memiliki 53.797.800 saham atau setara 0,328%.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 9 Oktober 2025, harga saham SMDR naik 2% ke posisi Rp 306 per saham. Harga saham SMDR dibuka stagnan di posisi Rp 300. Saham SMDR berada di level tertinggi Rp 306 dan terendah Rp 300 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.664 kali dengan volume perdagangan 183.626 saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 1,04% menjadi 8.250,93. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.272,63 dan level terendah 8.159,94.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai dengan volume perdagangan 36,32 miliar saham dan nilai transaksi Rp 30,23 triliun. Total frekuensi perdagangan sebanyak 3,05 juta kali.
Kinerja Semester I 2025
Sebelumnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) mencatatkan laba bersih sebesar USD 29,3 juta atau setara Rp 481,9 miliar (asumsi kurs Rp 16.448). Capaian ini naik 30 persen dari periode yang sama pada 2024, sekitar USD 22,5 juta.
Direktur Utama SMDR, Bani Maulana Mulia menyampaikan laba bersih ini dikantongi usai mencatatkan pendapatan usaha USD 379,1 juta. Angka ini pun tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan USD 323,9 juta.
"Laba per saham Rp 29,2 per lembar saham dibandingkan sebelumnya Rp 21,9 per lembar saham," kata Bani dalam Laporan Kinerja Kuartal II 2025 secara daring, Rabu (30/7/2025).
Kemudian, pada semester I 2025 ini, SMDR juga mencatatkan EBITDA sebesar USD 96,3 juta, naik 27 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan USD 75,8 juta. Emiten logistik dan pelayaran ini mencatatkan kondisi keuangan yang solid.
Hal itu dibuktikan pada posisi kas dan setara kas sebesar USD 368 juta atau meningkat 11 persen dibandingkan akhir 2024 sebesar USD 333,2 juta. Utang jangka panjang SMDR pun tercatat USD 194,1 juta.
“Jadi kita punya posisi kas yang sangat kuat, dan aset lancar yang dicatatkan perusahaan di akhir semester I 2025 mencapai 635,7 juta USD. Posisi utang jangka pendek 39,5 juta USD,” tegasnya.
Aset Perseroan
Bani menerangkan, kondisi aset Samudera Indonesia juga mengalami kenaikan 3 persen year to date. Posisi di akhir semester I 2025, aset perusahaan tercatat sebanyak USD 1,32 miliar dari sebelumnya USD 1,28 miliar.
Aset lancar perusahaan tercatat sebesar USD 635,7 juta. Angka ini naik 4 persen dari akhir 2024 sebesar USD 610,6 juta.
“Pencapaian kinerja selama enam bulan pertama di tahun 2025 ini membuat kami sangat bersyukur, membuat kami semakin optimis bahwa di tahun 2025 ini meskipun juga banyak tantangan namun kami percaya banyak peluang bagi perusahaan untuk bisa mencapai hasil yang baik,” beber Bani.