Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Irwin Ka Pui Wan melepas saham AMMN pada 15 Agustus 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (17/8/2025), Irwin Ka Pui Wan menjual 40 juta saham AMMN dengan harga Rp 8.595 per saham. Jumlah saham yang ditransaksikan itu setara 0,055% Dengan demikian nilai penjualan saham sebesar Rp 343,40 miliar.
"Tujuan dari transaksi untuk tujuan investasi pribadi dengan status kepemilikan langsung,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Jumlah saham yang dimiliki Irwin Ka Pui Wan setelah transaksi sebesar 39.056.600 atau setara 0,054%. Sebelumnya Irwin memiliki 79.056.600 saham AMMN.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Agustus 2025, harga saham AMMN turun 0,58% ke posisi Rp 8.550 per saham. Harga saham AMMN dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 8.625 per saham. Saham AMMN berada di level tertinggi Rp 8.725 dan terendah Rp 8.500 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 15.256 kali dengan volume perdagangan 712.495 saham. Nilai transaksi Rp 612,8 miliar.
Laba AMMN Melonjak 152,59 Persen pada 2024, Ini Penopangnya
Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) hari ini mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan kinerja positif, baik dari sisi penjualan maupun laba.
Penjualan bersih naik sebesar 31 persen menjadi USD 2.664 juta atau sekitar Rp 43,91 triliun (kurs Rp 16.486 per USD), dibandingkan USD 2.033 juta pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh volume penjualan emas yang lebih tinggi dan harga emas dan tembaga yang tinggi, masing-masing meningkat sebesar 23 persen dan 10 persen.
Menjelang akhir tahun 2024, sebagian konsentrat secara strategis disisihkan untuk mendukung proses produksi dari smelter yang berangsur naik (smelter ramp-up). Kinerja keuangan kami yang kuat terutama didorong oleh peningkatan signifikan pada volume penjualan emas, yang menyumbang sekitar 55 persen dari total penjualan bersih, meningkat dari 44 persen pada tahun 2023.
Laba Perseroan
Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan pada tahun buku 2024 naik menjadi USD 1,32 juta dibanding USD 1,31 juta pada tahun sebelumnya. Meski begitu, laba kotor perseroan masih naik, yakni menjadi USD 1,35 juta dari USD 901.924 pada Desember 2023.
Melansir laporan keuangan perseroan beban operasional pada tahun buku 2024 naik menjadi USD 160.218 dari USD 767.225 pada tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, beban lain-lain pada 2024 tercatat sebesar USD 260.149 dari USD 169.154 pada 2023.
Laba 2024 Tumbuh 152,59 Persen
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 636.895.000 (USD 636,89 juta) atau sekitar Rp 10,49 triliun. Laba itu naik 152,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 252,14 juta.
Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 11,12 miliar dari USD 9,1 miliar pada Desember 2023. Liabilitas sampai dengan Desember 2024 naik menjadi USD 5,87 miliar dari USD 4,46 miliar pada 2023. Sementara ekuitas sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi USD 5,25 miliar dari USD 4,64 miliar pada Desember 2023.