Liputan6.com, Tuban Sri Utami (32), seorang perempuan pegawai lepas di pabrik rokok hanya bisa tertunduk malu ketika digelandang ke Mapolres Tuban.
Ia harus berurusan dengan pihak kepolisian karena membuat laporan palsu sebagai korban begal curanmor.
Ia nekat melakukan hal tersebut demi menutupi cicilan motor dan jeratan utang. Parahnya, perempuan asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kota Tuban itu juga tega melukai dirinya sendiri dengan silet dan batu, lalu mengaku sebagai korban begal curanmor.
“Kita ungkap laporan palsu. Awalnya ia mengaku dibegal, tapi setelah kami lakukan penyelidikan, faktanya tidak demikian,” kata Kanit Tindak Pidana Umum Satreskrim Polres Tuban, IPDA Moch. Rudi, Minggu (13/9/2025).
Kronologi Kejadian
Ia menceritakan drama itu bermula pada Senin, 1 September 2025, sekitar pukul 13.00 Wib. Sri panggilan akrabnya meminta suaminya mengantarnya ke belakang RSUD dr. Koesma Tuban dengan dalih mengambil laundry.
Sesampainya di lokasi, niat lain sudah ia rancang. “Dia sudah membawa silet dan batu sejak awal,” jelas Rudi.
Begitu suaminya pergi, Sri tanpa ragu menggores tangannya dengan silet, lalu menghantamkan batu ke kepalanya hingga tiga kali. Darah pun bercucuran, tubuhnya ambruk, dan ia berpura-pura pingsan di tepi jalan.
“Ada luka dan darah, akhirnya membuat warga percaya ia menjadi korban begal. Perempuan ini juga pura-pura pingsan di belakang RSUD dr Koesma Tuban, hingga warga bergegas menolong dan membawanya ke rumah sakit,” tambah Rudi.
Tak berhenti di situ, perempuan tersebut melanjutkan skenario kebohongannya dengan membuat laporan polisi dan menghubungi pihak leasing, Adira Finance. Ia mengaku kehilangan motor akibat dibegal, agar mendapat keringanan tidak perlu membayar angsuran.
“Dia minta surat laporan kehilangan karena ingin klaim ke leasing. Tapi kami tidak serta-merta mengeluarkan surat karena masih proses penyelidikan,” jelasnya.
Periksa CCTV
Namun, sandiwara perempuan itu runtuh di hadapan fakta setelah polisi memeriksa CCTV di sekitar lokasi dan sejumlah saksi. Hasilnya, tidak ada jejak begal curanmor dan tak ada tanda-tanda perlawanan hingga perempuan tersebut mengaku kalau semuanya hanya rekayasa palsu.
“Dia (Sri Utami) mengakui semuanya setelah kita tunjukkan bukti-bukti, dan kita bawa ke Polres Tuban,” kata IPDA Rudi.
Setelah bukti-bukti menguat, Sri Utami kembali mengaku kalau aksi nekat itu dilakukan demi menghindari cicilan motor yang masih tersisa Rp 9 juta.
Digadaikan
Fakta lain terungkap, motor yang dikatakan hilang ternyata telah digadaikan Rp 7 juta untuk menutup kebutuhan sehari-hari dan membayar utang.
“Sepeda motornya ternyata digadaikan, dan sudah kita amankan sebagai barang bukti,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan motif laporan palsu ini adalah murni ekonomi dan ingin bebas dari tanggungan cicilan sepeda motor.
“Motifnya murni ekonomi. Dia ingin terlihat sebagai korban begal agar bisa lolos dari tanggungan cicilan, dan uangnya digunakan untuk makan sehari-hari,” pungkasnya.