Penampakan Arena Drag Race di Gunungkidul Porak-poranda Diterjang Angin

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta Suasana siang di Kalurahan Gading, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Sabtu (1/11/2025) berubah drastis dalam waktu singkat. Pagi yang semula cerah dan teduh setelah semalaman diguyur hujan, tiba-tiba berganti mendung pekat dari arah timur.

Sekitar pukul 12.10 WIB, hujan deras disertai angin kencang menerjang wilayah tersebut, meninggalkan jejak kerusakan di sejumlah titik.

Cuaca ekstrem ini tidak hanya membuat warga panik, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada beberapa rumah serta fasilitas umum.

Di area Lanud Gading, tempat berlangsungnya event drag race yang digelar pada hari yang sama. Tenda utama berukuran ratusan meter yang digunakan untuk menampung panitia, pembalap dan penonton, roboh diterpa angin.

Menurut pengakuan Agung, vendor penyedia tenda, dirinya tak menyangka akan terjadi angin kencang siang itu. “Pagi tadi cuaca cerah sekali, bahkan sempat terasa sejuk. Kami tak menduga sama sekali akan ada angin besar seperti itu,” katanya.

Agung menceritakan, sekitar pukul 11.00 WIB, langit mendadak gelap dari arah timur. Meski gerimis mulai turun, lomba drag race masih tetap berlangsung. Namun, tak lama kemudian, angin kencang datang membawa hujan deras.

“Semua terjadi dalam hitungan menit. Tenda-tenda terangkat, besi-besi penyangga bengkok, atap seng beterbangan,” ujarnya.

Tenda sepanjang hampir 500 meter yang dipasang di sekitar lintasan porak-poranda. Beberapa bagian tenda menimpa mobil yang terparkir di sekitar lokasi. Sedikitnya delapan mobil tertimpa material tenda dan besi penyangga yang terlepas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kini, di lokasi kejadian hanya tersisa rangka tenda yang melengkung dan sisa-sisa kain serta seng bertebaran di tanah. Agung mengaku belum bisa menghitung pasti nilai kerugian, namun memperkirakan jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.

Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, sedikitnya lima rumah warga mengalami kerusakan akibat terpaan angin dan tumbangnya pohon.

Rumah milik Sarwo, warga RT 01 RW 08 Padukuhan Gading 8, menjadi salah satu yang terdampak. Atap teras rumahnya yang terbuat dari asbes hancur setelah diterpa angin kencang.

Sementara di Padukuhan Gading 9, rumah milik Tuminem tertimpa pohon jati besar yang tumbang, menyebabkan sebagian atap rumahnya jebol.

Tak jauh dari lokasi tersebut, Parjan, warga Padukuhan Gading 8, juga mengalami nasib serupa. Delapan lembar asbes di teras rumahnya rusak diterpa angin. Sementara rumah milik Paeran, juga di Gading 8, rusak cukup parah setelah pohon pete di depan rumahnya tumbang dan menimpa bangunan kandang serta sebagian atap rumah.

Kerusakan paling parah dialami Lukas Wawan Prayoga, warga setempat yang memiliki bengkel kayu di samping rumahnya. Gudang kayu yang sekaligus menjadi tempat usahanya ambruk setelah dihantam angin kencang.

“Kejadiannya cepat sekali, angin datang bersamaan dengan hujan deras. Saya hanya bisa lari ke dalam rumah sambil doa,” ujar salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu.

Petugas BPBD bersama relawan membersihkan puing-puing atap dan ranting pohon yang tumbang. Beberapa warga bahu-membahu memperbaiki bagian rumah yang rusak ringan agar tetap bisa segera ditempati.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |