Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Gelontorkan Rp 430 Miliar, Buat Apa Saja?

4 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) merealisasikan transaksi senilai Rp430,98 miliar. Aksi korporasi ini melibatkan dua entitas terafiliasi, yakni Charoen Pokphand Jaya Farm dan Satwa Utama Raya, dengan perjanjian resmi ditandatangani pada 15 Agustus 2025.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/8/2025), transaksi tersebut berupa akuisisi fasilitas pembibitan unggas yang dilakukan Charoen Pokphand Jaya Farm dari Satwa Utama Raya.

Jaya Farm merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham langsung sebesar 99,99 persen, sedangkan Satwa Utama merupakan entitas yang dikendalikan secara tidak langsung.

Aset yang dibeli mencakup sejumlah tanah dan bangunan. Rinciannya meliputi: tanah 133.833 m² beserta bangunan senilai Rp48,43 miliar; tanah 3.333 m² dan bangunan Rp6,39 miliar; tanah 11.450 m² berikut bangunan Rp3,43 miliar; serta mesin dan peralatan dengan nilai Rp15,74 miliar. Seluruh aset tersebut berada di Balongsari, Megaluh, Jombang, Jawa Timur.

Selain itu, Jaya Farm juga mengakuisisi tanah seluas 148.040 m² beserta bangunan, mesin, dan peralatan di Desa Genukwatu, Ngoro, Jombang dengan nilai Rp47,6 miliar. Lalu, tanah 165.235 m² berikut fasilitas pendukung di Bakalan, Purwosari, Pasuruan senilai Rp186,62 miliar.

Pembelian berikutnya mencakup tanah 104 ribu m² dengan bangunan, mesin, dan peralatan di Wining, Gempol, Pasuruan senilai Rp115,92 miliar. Terakhir, aset berupa tanah 18.909 m² lengkap dengan bangunan, mesin, dan peralatan di Desa Sukur, Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara dengan nilai Rp6,81 miliar.

Meneropong Prospek Saham Unggas di Tengah Inisiatif Culling Pemerintah

Langkah pemerintah dalam menekan oversupply unggas tampaknya mulai membuahkan hasil. Sejak akhir April 2025, Kementerian Pertanian menjalankan program pemusnahan (culling) indukan ayam berumur 55 minggu, serta telur tetas dan anak ayam usia sehari (day-old chicks/DOC). Hasilnya, harga DOC naik signifikan 15% secara bulanan (month-on-month/mom) menjadi Rp 5.800 per ekor pada Juni 2025.

“Kami memperkirakan bahwa inisiatif culling dari pemerintah yang dimulai pada akhir April 2025 akan menurunkan pasokan unggas FY25F sebesar 9%, dan dapat mendorong kenaikan harga pada semester II 2025,” tulis tim analis CGS International dalam risetnya, Senin (30/6/2025).

Tak hanya DOC, harga broiler pun terdorong naik 1% mom menjadi Rp 20.000 per kg. Dengan program culling yang masih berlanjut hingga akhir Juli 2025 dan proyeksi pasokan yang menurun akibat pemangkasan GPS pada 2024, keseimbangan pasokan-permintaan unggas diperkirakan membaik pada semester II-2025.

Kabar Baik dari Amerika: Harga Bahan Baku Pakan Ternak Turun Drastis!

Tren penurunan harga bungkil kedelai global memberikan angin segar bagi pelaku industri F&B, khususnya subsektor peternakan. Hingga Juni 2025, harga bungkil kedelai bertahan rendah di level US$295 per ton, atau turun 16% dibandingkan tahun lalu (yoy), seiring meningkatnya produksi di Amerika Serikat.

“Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan produksi global sepanjang tahun, khususnya di Amerika Serikat,” tulis riset tersebut.

Namun, harga jagung mulai menunjukkan tren naik. Pada Juni 2025, harganya naik tipis 1% mom menjadi Rp 4.800 per kg, meski masih turun 9% secara tahunan. Ke depan, ada risiko tambahan jika realisasi pembelian jagung oleh pemerintah mencapai target satu juta ton, yang bisa mendorong harga ke Rp 5.500 per kg.

Laba CPIN & JPFA Anjlok Tajam di Kuartal II 2025, Tapi Ini Alasannya Tak Perlu Panik

Kinerja dua emiten besar sektor F&B, Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), diprediksi melambat tajam pada kuartal II 2025. Laba bersih CPIN diproyeksi turun 51% qoq dan 28% yoy menjadi Rp757 miliar, sedangkan JPFA anjlok lebih dalam, 46% qoq dan 55% yoy ke Rp366 miliar.

“Namun, kami melihat bahwa hasil kinerja yang lemah pada 2Q25F untuk JPFA dan CPIN sudah tercermin dalam harga saham mereka, yang masing-masing telah turun 10% dan 5% dalam sebulan terakhir,” tulis CGS International.

Meski begitu, rekomendasi terhadap sektor ini tetap “Overweight”. Artinya, potensi pemulihan di paruh kedua tahun masih terbuka, terutama jika program makan bergizi gratis dari pemerintah dan kebijakan impor GPS lebih ketat berhasil dijalankan.

CPIN Siap Bangkit? Premium Valuasi Mulai Kembali ke Jalur Historis

Valuasi saham CPIN yang sempat melorot dibanding JPFA kini diperkirakan bakal kembali ke tren historisnya. Penyebab utamanya adalah membaiknya kinerja segmen makanan konsumen CPIN, yang sebelumnya menekan margin perusahaan.

“P/E CPIN yang lebih premium terhadap JPFA telah menyempit selama setahun terakhir karena kerugian operasional CPIN di segmen makanan konsumen. Mengingat masalah tersebut telah terselesaikan, kami melihat adanya ruang bagi CPIN untuk mengejar kembali ke level historisnya,” tulis laporan.

Dengan harga saham terakhir Rp4.590 dan target harga Rp6.800, CPIN dinilai masih punya potensi upside menarik. Dukungan teknikal juga mencatat area support kuat di Rp4.390 dan potensi resistansi di kisaran Rp4.790-Rp4.990.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |