Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (2/9/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 7.233-7.534.
IHSG merosot 1,21% ke posisi 7.736 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan saham Senin, 1 September 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG masih rawan kembali koreksi untuk membentuk wave 2 dari wave (3) pada label hitam atau wave 4 dari wave (1) pada label merah. "Adapun area koreksi IHSG kami perkirakan akan menguji 7.233-7.534,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.680, 7.551 dan level resistance 7.858,8.008.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.600-7.900.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Raharja Energi Cepu Tbk dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) - Buy on Weakness
Saham MBMA terkoreksi 2,82% ke 414 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi MBMA saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave B," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 376-400
Target Price: 430, 462
Stoploss: below 368
2.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Buy on Weakness
Saham PGEO terkoreksi 3,08% ke 1.415 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PGEO saat ini berada di awal wave [a] dari wave B dari wave (2)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.365-1.415
Target Price: 1.520, 1.585
Stoploss: below 1.310
Rekomendasi Saham Lainnya
3.PT Raharja Energi Cepu Tbk RATU - Buy on Weakness
Saham RATU terkoreksi 4,10% ke 5.850 tetapi disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi RATU sedang berada di awal wave [iv] dari wave C dari wave (B)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 5.775-5.825
Target Price: 6.400, 6.675
Stoploss: below 5.575
4.PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) - Buy on Weakness
Saham WINS terkoreksi 0,99% ke 400 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi WINS saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [iii] dari wave C," kata dia.
Buy on Weakness: 388-394
Target Price: 408, 432
Stoploss: below 384
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 1 September 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Senin, (1/9/2025). Koreksi IHSG berkurang di tengah aksi demo.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 1,21% ke posisi 7.736,06. Indeks saham LQ45 melemah 1,06% ke posisi 788,70. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.783,41 dan terendah 7.547,56. Sebanyak 539 saham memerah sehingga menekan IHSG. 171 saham menguat dan 99 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.310.930 kali dengan volume perdagangan 38,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.395.
Sektor Saham
Dari 11 sektor saham, dua sektor saham yang menghijau. Sektor saham transportasi naik 2,19%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi melemah 2,16%, sektor saham infrastruktur susut 1,98%.
Selain itu, sektor saham energi melemah 1,32%, sektor saham basic susut 0,09%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,63%, sektor saham siklikal terpangkas 1,34%. Selanjutnya sektor saham keuangan turun 1,62%, sektor saham properti merosot 0,41 dan sektor saham infrastruktur terpangkas 1,98%.