Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Kamis, (9/10/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 8.180-8.197.
IHSG melemah tipis 0,04% ke posisi 8.166 dan masih didominasi oleh tekanan jual, tetapi koreksinya masih tertahan oleh moving average (MA)20 harian.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG, pihaknya sedang perkirakan membentuk bagian dari wave [v] dari wave 5 pada label hitam, sehingga IHSG akan menguji posisi 8.260-8.302.
“Namun, pada label merah, penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 8.180-8.197 saja dan kemudian terkoreksi kembali,” kata Herditya dalam catatannya.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 8.099,8.022 dan level resistance 8.217,8.260 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 8.070-8.217 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA terkoreksi 0,44% ke 1.125 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, pergerakannya pun masih cenderung konsolidasi dalam jangka pendek. “Saat ini, posisi AKRA diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [y],” ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.075-1.120
Target Price: 1.195, 1.230
Stoploss: below 1.070
2.PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) - Spec Buy
Saham BBYB terkoreksi 0,53% ke 378 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. “Kami memperkirakan, posisi BBYB saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave 3,” kata dia.
Spec Buy: 350-374
Target Price: 400, 430
Stoploss: below 344
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL menguat 1,15% ke 2.650 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. “Kami perkirakan, posisi EXCL saat ini berada pada pada bagian dari wave (v) dari wave [c],” ujar dia.
Buy on Weakness: 2.450-2.570
Target Price: 2.700, 2.770
Stoploss: below 2.420
4.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF menguat 0,35% ke 7.250 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. “Kami perkirakan, posisi INDF saat ini berada pada bagian awal dari wave i dari wave (iii),” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.125-7.200
Target Price: 7.425, 7.700
Stoploss: below 7.100
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 8 Oktober 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham Rabu (8/10/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham sentuh Rp 29,5 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun 0,04% ke posisi 8.166,02. Indeks saham LQ45 merosot 0,06% ke posisi 784,87. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.224,64 dan terendah 8.044,93. Sebanyak 406 saham melemah sehingga bebani IHSG. 290 saham menguat dan 103 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 3.111.366 kali dengan volume perdagangan 39,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 29,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.579.
Sektor Saham
Dari 11 sektor saham, tiga sektor saham melemah. Sektor saham infrastruktur turun 0,93%, sektor saham keuangan terpangkas 0,60% dan sektor saham kesehatan susut 0,50%.
Sektor saham yang menguat antara lain sektor saham industri melonjak 2,93%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi melambung 2,74% dan sektor saham transportasi naik 1,77%. Lalu sektor saham basic menguat 1,49%, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,60%.
Selanjutnya sektor saham consumer siklikal bertambah 0,23%, sektor saham properti naik 0,44%, sektor saham teknologi menanjak 0,05%.