Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat (22/8/2025). Koreksi bursa saham Eropa terjadi seiring investor terus menilai keseluruhan cakupan kesepakatan perdagangan Uni Eropa dengan Amerika Serikat (AS).
Mengutip CNBC, indeks Stoxx pan-Eropa melemah 0,1% pada pukul 08.25 pagi di London, Inggris. Sebagian besar sektor saham melemah.
Indeks FTSE 100 London turun 0,2%, dan memimpin penurunan di antara bursa-bursa regional utama. Indeks DAX Jerman melemah 0,17% dan indeks CAC 40 di Prancis sedikit berubah.
Di pertengahan sesi perdagangan Kamis, para pejabat mengumumkan detail mendalam tentang kesepakatan yang dicapai antara Washington dan Brussels akhir bulan lalu.
Dalam kesepakatan yang dicapai bulan lalu, Uni Eropa menyatakan akan menghabiskan USD 750 miliar untuk energi AS dan berinvestasi minimal USD 600 miliar di Amerika Serikat sebagai imbalannya, tarif menyeluruh untuk barang-barang Uni Eropa ditetapkan sebesar 15%, bukan 30% seperti yang diancamkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pembaruan pada Kamis mengonfirmasi detail tersebut, dan mengungkapkan produk farmasi yang diekspor dari Uni Eropa ke AS akan dikenakan tarif maksimal 15%. Hal ini meredakan beberapa kekhawatiran, karena Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif setinggi 250% kepada sektor tersebut.
Indeks Saham Lainnya
Menyusul reaksi langsung yang kurang bersemangat terhadap berita tersebut, indeks Stoxx Europe Pharmaceuticals and Biotechnology naik dan ditutup sekitar 0,6% lebih tinggi pada Kamis.
Sementara itu, saham otomotif ditutup di wilayah negatif karena pelaku pasar bereaksi terhadap sifat "bersyarat" dari tarif yang lebih rendah pada sektor tersebut. Para pejabat mengungkapkan pada Kamis pekan ini, bea masuk atas ekspor Eropa ke AS tidak akan dipotong dari level saat ini hingga Brussel menurunkan bea masuk industrinya sendiri.
Di sisi lain pada Jumat pekan ini, revisi data produk domestik bruto Jerman menunjukkan ekonomi terbesar di Eropa tersebut menyusut sebesar 0,3% selama kuartal kedua, penurunan yang lebih tajam daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar diperdagangkan menguat pada Jumat, (22/8/2025) karena investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, di simposium ekonomi tahunan bank sentral. Pidato itu diperkirakan dapat memberikan petunjuk mengenai arah suku bunga.
Mengutip CNBC, indeks Kospi Korea Selatan melonjak 0,86% dan ditutup pada level 3.168,73, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil ditutup menguat 0,68% di level 782,51.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 ditutup datar di level 42.633,29, sementara indeks Topix naik 0,58% menjadi 3.100,87.
Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, melemah 0,57% dan ditutup pada level 8.967,4 setelah indeks tersebut menembus level 9.000 untuk pertama kalinya pada hari Kamis.
Data Ekonomi
Laju inflasi inti negara tersebut mendingin menjadi 3,1% pada Juli, turun dari 3,3% pada bulan sebelumnya. Inflasi inti itu yang tidak termasuk biaya pangan segar lebih tinggi dari 3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Inflasi beras turun menjadi 90,7% pada bulan Juli, setelah dua bulan inflasi melonjak melewati angka 100%.
Indeks CSI 300 China melonjak lebih dari 2% dan ditutup pada level 4.378, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,32%. Indeks Nifty 50 India melemah 0,67%, sementara indeks BSE Sensex melemah 0,62%.