Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Rabu menjelang data inflasi utama bulan Agustus dari Tiongkok.
Dikutip dari CNBC, indeks saham Nikkei 225 Jepang dibuka 0,2% lebih tinggi, sementara indeks saham Topix bergerak mendatar. Di Australia, S&P/ASX 200 juga dibuka mendatar
Indeks saham Hang Seng Hong Kong dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangka diperdagangkan pada 25.957, dibandingkan penutupan terakhir indeks pada 25.938,13.
Indeks saham Kospi Korea Selatan naik 0,76% pada awal perdagangan, sementara indeks saham Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,71%. Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman di negara itu naik sedikit menjadi 2,6% pada bulan Agustus dibandingkan dengan 2,5% pada bulan Juli, menurut data pemerintah .
Indeks harga konsumen China daratan pada bulan Agustus diperkirakan turun 0,2% dari tahun sebelumnya, menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters, dan dibandingkan dengan angka yang stagnan pada bulan Juli.
Sementara itu, indeks harga produsen diperkirakan turun 2,9% secara tahunan, membaik dari penurunan 3,6% pada bulan Juli.
Bursa Saham AS
Kontrak berjangka ekuitas AS naik tipis pada awal jam perdagangan Asia, karena para pedagang menantikan rilis indeks harga produsen terbaru di Amerika Serikat pada hari Rabu dan data indeks harga konsumen pada hari Kamis, yang akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai dampak inflasi terhadap perekonomian.
Semalam, ketiga indeks acuan utama di AS ditutup pada level tertinggi sepanjang masa karena investor mengabaikan kekhawatiran mengenai data pekerjaan yang mengecewakan dan bertaruh pada pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,27% di level 6.512,61, sementara Nasdaq Composite menguat 0,37% dan ditutup di level 21.879,49, dengan Nasdaq Composite juga mencapai rekor tertinggi intraday baru.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 196,39 poin, atau 0,43%, di level 45.711,34, berkat lonjakan saham UnitedHealth .
Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 10 September 2025, Ada BBCA hingga MEDC
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Rabu, (10/9/2025). IHSG hari ini akan berpotensi ke posisi 7.233-7.390.
IHSG merosot 1,785 ke posisi 7.628 dan masih didominasi oleh tekanan jual meskipun volume sudah relatif mengecil pada perdagangan saham, Selasa, 9 September 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam dan merah, IHSG masih akan melanjutkan koreksinya untuk membentuk bagian dari wave [c] dari wave 4. Hal ini seiring IHSG akan mengarah ke 7.233-7.390.
“Namun demikian, masih terdapat peluang IHSG menguat ke area 7.696-7.771 sekaligus menguji area resistance terdekatnya,” ujar Herditya.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.448 dan level resistance 7.771,7.943 pada Rabu pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.600-7.900.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Rekomendasi Saham
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness
Saham AMRT terkoreksi 1,44% ke 2.050 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakan AMRT masih berada di fase downtrendnya. "Kami perkirakan, posisi AMRT sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [y] dari wave X," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.925-2.040
Target Price: 2.200, 2.280
Stoploss: below 1.880
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA terkoreksi 2,27% ke 7.525 dan disertai dengan meningkatnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi BBCA sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 7.050-7.425
Target Price: 7.700, 8.100
Stoploss: below 7.000