Bursa Asia Menguat, Investor Menanti Data Ekonomi China

1 month ago 25

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka menguat pada perdagangan hari ini Jumat pagi ini. Penguatan bursa Asia ini seiring penantian investor akan serangkaian rilis data ekonomi utama dari China yang dijadwalkan keluar hari ini.

Mengutip CNBC, Jumat (15/8/2025), pergerakan Indeks Utama saham Asia kompak positif. Indeks acuan Australia  S&P/ASX 200 (Australia) naik 0,19% ke 8.890,70. Sedangkan indeks acuan Jepang Nikkei 225 juga naik 0,29% ke 42.774.

Indeks Hang Seng Hong Kong tidak banyak berubah di angka  25.519,32 dan Indeks Kospi Korea Selatan tutup libur nasional.

Sebelumnya sejumlah analis memperkirakan indeks saham Australia &P/ASX 200 akan dibuka sedikit melemah di 8.838, dibandingkan penutupan sebelumnya di 8.873,8.

Sedangkan indeks Jepang Nikkei 225 diprediksi menguat, dengan kontrak berjangka di Chicago berada di 42.795, sementara di Osaka di 42.770, lebih tinggi dari penutupan terakhir di 42.649,26.

Untuk kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong di 25.316, menunjukkan potensi pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir di 25.519,32.

Wall Street: S&P 500 Catat Rekor Penutupan Ketiga Berturut-turut

Sebelumnya di pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis (14/8/2025), dengan S&P 500 naik tipis 0,03% ke 6.468,54 dan mencetak rekor penutupan ketiga berturut-turut.

Indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,01% menjadi 21.710,67, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 0,02% atau 11,01 poin ke 44.911,26.

Ekonom Marc Sumerlin mengonfirmasi bahwa dirinya masuk dalam daftar kandidat Ketua Federal Reserve berikutnya

.“Saya menerima telepon Rabu lalu bahwa akan ada daftar dan saya akan ada di dalamnya. Sejauh ini itu saja yang saya tahu,” ujarnya kepada CNBC.

Sumerlin, yang pernah menjadi ekonom senior di era Presiden George W. Bush, mendukung pemangkasan suku bunga agresif sebesar 50 basis poin (0,5%), yang menurutnya “sudah sangat jelas” diperlukan untuk menopang ekonomi.

UBS: Waspadai Volatilitas, Siapkan Lindung Nilai

UBS memperingatkan investor untuk tetap waspada terhadap potensi peningkatan volatilitas pasar, meski tren kenaikan saham masih berlanjut.

Dalam catatan kepada klien, UBS menyebut volatilitas bisa melonjak jika:

  • Ketegangan perdagangan global memburuk
  • Data ekonomi melemah lebih cepat dari perkiraan
  • Risiko geopolitik meningkat

UBS menyarankan investor:

  • Mempertimbangkan strategi dengan perlindungan modal
  • Menambah eksposur saat pasar melemah
  • Mengadopsi pendekatan disiplin untuk investasi saham
  • Portofolio yang terdiversifikasi dinilai menjadi cara efektif untuk melindungi nilai investasi sekaligus memanfaatkan peluang kenaikan di masa depan.
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |