BUMI Tawarkan Obligasi Rp 721,61 Miliar, Intip Kisaran Bunganya

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menawarkan obligasi berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 senilai Rp 721,61 miliar.

Penawaran obligasi itu bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I Bumi Resources dengan target dana yang dihimpun Rp 5 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (17/8/2025), PT Bumi Resources Tbk menawarkan obligasi dalam dua seri. Pertama, obligasi seri A  senilai Rp 149,33 miliar dengan tingkat bunga 8% per tahun berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Kedua, obligasi seri B senilai Rp 572,28 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,25% per tahun berjangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.

Adapun bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan tiga bulan sejak tanggal emisi, di mana bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 9 Desember 2025. Sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi akan dibayarkan pada 9 September 2028 untuk obligasi seri A dan 9 September 2030 untuk obligasi seri B.

Dana penawaran obligasi tersebut akan dipakai sekitar 45,34% untuk pengembangan bisnis Perseroan untuk kewajiban pembayaran tahap dua dari total nilai rencana akuisisi terhadap Wolfram Limited, perusahaan asal Australia yang bergerak di bidang usaha tambang tembaga dan emas. Perusahaan tambang ini memiliki izin pertambangan yang berlaku hingga 31 Desember 2036.

Dana Penawaran Obligasi

Setelah penyelesaian rencana akuisisi WFL dan WFL telah menjadi perusahaan anak Perseroan, sekitar 13,71% akan dipakan untuk pemberikan pinjaman kepada WFL.

“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pajak dan biaya keuangan sehubungan dengan kegiatan operasional Perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat idA+ dari Pefindo. Sedangkan yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BCA Sekuritas. Selain itu, PT Indo Premier Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Jadwal Penawaran Obligasi

Jadwal Penawaran Obligasi:

  • Tanggal efektif pada 26 Juni 2025
  • Masa penawaran umum pada 2-3 September 2025
  • Tanggal penjatahan pada 4 September 2025
  • Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 9 September 2025
  • Tanggal distribusi secara elektronik pada 9 September 2025
  • Tanggal pencatatan di BEI pada 10 September 2025

Umumkan Kuasi Reorganisasi

Sebelumnya, Bumi Resources mengumumkan rencana kuasi reorganisasi. Adapun kuasi reorganisasi merupakan prosedur akuntansi untuk restrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif. Di Indonesia, aturan mengenai kuasi reorganisasi lebih rinci termaktub dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-718/BL/2012.

Merujuk beleid tersebut, terdapat beberapa persyaratan kuasi reorganisasi. Pertama, memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi keuangan.

Kuasi Reorganisasi

Kedua, terdapat saldo laba negatif yang material dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama tiga  tahun terakhir. Di mana saldo laba negatif dianggap material jika nilai absolut saldo laba negatif tersebut lebih dari 60% dari modal disetor dan 10 kali dari rata-rata laba tahun berjalan selama tiga tahun terakhir.

Tiga, memiliki prospek yang baik. Ini dibuktikan dengan adanya laba usaha atau laba operasional, dan laba tahun berjalan dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama tiga tahun terakhir secara berturut-turut dan dalam laporan keuangan yang diaudit yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan kuasi reorganisasi.

Sehubungan dengan itu, PT Bumi Resources Tbk berencana meminta persetujuan kepada para pemegang saham untuk melakukan kuasi reorganisasi dalam RUPSLB pada 2 Juni 2025. Rencana kuasi reorganisasi sebelumnya pernah diajukan oleh BUMI pada pertengahan 2024. Namun perseroan akhirnya membatalkan pembahasan terkait rencana kuasi reorganisasi dalam RUPSLB pada saat itu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |