BUMI Akuisisi Saham Perusahaan Tambang Emas Wolfram, Segini Nilainya

6 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengakuisisi 99,68% kepemilikan saham di Wolfram Limited (Wolfram/WFL), perusahaan pertambangan emas dan tembaga di Australia. Rencananya kepemilikan saham itu akan mencapai 100% pada November 2025.

Pada 7 Oktober 2025, Perseroan telah membeli 126.599.340 saham atau setara 99,68% saham di WFL. Nilai transaksi pembelian saham itu sebesar Rp 696,77 miliar atau setara dengan 63,29 juta dolar Australia.

Transaksi ini merupakan pembayaran awal dari rangkaian transaksi atas rencana Perseroan untuk akuisisi 100% saham WFL. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2025.Perseroan akan mengakuisisi 0,32% saham WFL senilai Rp 2,20 miliar. Dengan demikian, total nilai akuisisi Rp 698,98 miliar.

Akuisisi ini merupakan tindak lanjut dari term sheet agreement yang ditandatangani awal tahun ini dan kini telah difinalisasi setelah memperoleh persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB) di Australia. Langkah ini menandai tonggak penting dalam strategi diversifikasi Bumi Resources, yang memperluas portofolio perusahaan ke sektor mineral strategis dan mineral kritis serta peluang hilirisasi.

"Dengan selesainya transaksi ini, Bumi Resources mengambil langkah penting dalam perjalanan diversifikasinya. Ekspansi ke mineral strategis dan mineral kritis sejalan dengan tren permintaan global serta memperkuat komitmen kami terhadap pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," kata Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/10/2025).

Melalui Wolfram, Bumi Resources memperoleh akses terhadap potensi produksi emas dan tembaga dalam jangka pendek, yang diharapkan dapat berkontribusi positif pada profil pendapatan perusahaan sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

UBS Group Tambah Kepemilikan Saham di Bumi Resources Jadi 7,06%

Sebelumnya, UBS Group AG melaporkan peningkatan kepemilikan saham di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Jumlah saham yang dikuasai naik menjadi 26,22 miliar lembar saham atau setara 7,06% dari sebelumnya 25,80 miliar lembar saham atau 6,95%.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/10/2025), transaksi dilakukan pada 22 September 2025 dengan pembelian sebanyak 421,36 juta lembar saham dengan harga Rp 119 per saham, dengan total transaksi mencapai Rp 50 miliar. UBS menyebut, aksi korporasi ini dilakukan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien (client derivative hedging activities).

Dalam laporan yang ditandatangani oleh Dominic Eichrodt dan Ruby Ko selaku perwakilan UBS Group AG, disebutkan bahwa kepemilikan saham diklasifikasikan sebagai saham biasa. Status kepemilikan terdiri dari kepemilikan langsung dan tidak langsung melalui beberapa entitas UBS.

Pemilik Manfaat

UBS AG London Branch tercatat sebagai pemilik manfaat (beneficial owner) atas nama akun UBS AG London. Adapun kepemilikan tidak langsung tercatat melalui UBS AG Singapore Branch, UBS Switzerland AG, dan UBS AG Hong Kong Branch yang masing-masing menjadi pemilik terdaftar atas nama klien wealth management. 

Selain itu, UBS Fund Management (Switzerland) AG dan MultiConcept Fund Management S.A. tercatat sebagai manajer dana.

Pencatatan Obligasi

PT Bumi Resources Tbk mencatatkan obligasi berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp 721,61 miliar.

Obligasi tersebut memiliki dua seri. Pertama, seri A dengan nilai Rp 149,33 miliar berjangka waktu tiga tahun. Tingkat bunga obligasi itu sebesar 8% per tahun. Kedua, seri B dengan nilai Rp 572,28 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25%  per tahun berjangka waktu lima tahun.

“Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 24 Desember 2025 sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 24 September 2028 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 24 September 2030 untuk Obligasi Seri B. Pelunasan Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo,” demikian mengutip dari prospektus yang disampaikan ke BEI.

Dana hasil penerbitan obligasi itu untuk pengembangan binis sebesar Rp 344,11 miliar. Dana itu dipakai untuk memenuhi kewajiban pembayaran tahap dua dari total nilai rencana akuisisi Wolfram Limited (WFL). Perusahaan asal Australia itu memiliki kegiatan usaha sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas.

Lalu sekitar Rp 98,74 miliar akan dipakai untuk memberikan pinjaman kepada WFL. Sedangkan sisanya akan dipakai untuk modal kerja Perseroan. Obligasi tersebut telah mendapatkan pemeringkatan idA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |