Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan optimisme terhadap potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 8.000 di tengah tren penguatan dalam beberapa pekan terakhir.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengatakan bahwa momentum positif dari kondisi pasar dan emiten saat ini menjadi faktor pendukung.
“Ya mudah-mudahan. Kan katanya menggantungkan cita-cita setinggi langit nanti jatuhnya di awan gitu kan. Jadi mudah-mudahan,” ujar Irvan di Gedung BEI, Jumat (1/8/2025).
Ia menyoroti kinerja IHSG yang menunjukkan tren positif dalam beberapa minggu terakhir, termasuk kenaikan pada hari ini. Faktor eksternal seperti kepastian tarif juga turut memberikan dorongan terhadap pasar.
“Ya kan sekarang Alhamdulillah kan beberapa minggu ya. Minggu terakhir ini kan bagus ya indeks kita. Hari ini kan ada soal tarif. Mudah-mudahan ga ada perubahan. Ini juga bisa nge-boost indeks. Hari ini juga naik. Lumayan. Ya kita berharap kondisi emiten kita juga bagus ya,” jelas Irvan.
Sektor Perbankan
Irvan juga menyebut sektor perbankan sebagai salah satu penopang utama yang belum menunjukkan pergerakan signifikan. Ia berharap saham-saham bank dapat menjadi motor penggerak IHSG ke depan.
“Jadi mudah-mudahan itu bisa nge-boost kita. Kalau kita perhatikan kan bank belum banyak bergerak ya. Ya makanya mudah-mudahan lah bank akan jadi motor pergerakan indeks,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, berharap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 8.000 pada momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Hari ini tolong doakan sama-sama, di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia indeks kita bisa mencapai 8.000,” kata Iman dalam sambutannya pada acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Main Hall BEI, Senin (28/7/2025).
IHSG Hari Ini 1 Agustus 2025 ke 7.500, Saham BBCA hingga DEWA Melesat
Berlawanan dengan bursa saham Asia, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat, (1/8/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 60,82 poin ke posisi 7.545,15. Pada pukul 09.18 WIB, IHSG menguat 0,64% ke posisi 7.532. Indeks LQ45 bertambah 1% ke posisi 798. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.556,65 dan level terendah 7.527,65. Sebanyak 260 saham menguat sehingga angkat IHSG. Akan tetapi, 226 saham melemah dan 165 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 285.490 kali dengan volume perdagangan 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.491.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham basic naik 1,68%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi menguat 0,23%, sektor saham industri bertambah 0,43%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,34%. Lalu sektor saham properti melesat 0,80%, sektor saham teknologi menguat 0,77%, sektor saham infrastruktur melesat 1,08%, dan sektor saham transportasi menanjak 0,21%.
Sektor Saham Kesehatan
Sementara itu, sektor saham kesehatan turun 0,23% dan sektor saham keuangan susut 0,04%.
Jelang akhir pekan ini, saham BBCA naik 1,21% ke posisi Rp 8.375 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik ke posisi Rp 8.400 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 8.275. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.400 dan terendah Rp 8.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.993 kali dengan volume perdagangan 167.211 saham. Nilai transaksi Rp 140,1 miliar.
Sementara itu, harga saham DEWA naik 0,91% ke posisi Rp 222 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 222 dan terendah Rp 216 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.450 kali dengan volume perdagangan 427.605 saham. Nilai transaksi Rp 9,4 miliar.
Harga saham TOBA menguat 1,37% ke posisi Rp 1.110 per saham. Harga saham TOBA dibuka naik ke posisi Rp 1.100 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 1.095 per saham. Harga saham TOBA berada di level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.701 kali dengan volume perdagangan 99.953 saham. Nilai transaksi Rp 11,1 miliar.