BEI Minta Insentif Pajak, Menkeu Purbaya Syaratkan Hal Ini

5 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah siap memberikan insentif bagi industri pasar modal, namun dengan syarat pelaku pasar terlebih dahulu menertibkan praktik yang merugikan investor kecil.

Dalam dialog bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Self-Regulatory Organization (SRO), Purbaya menekankan pentingnya pembenahan perilaku investor agar pasar lebih sehat sebelum insentif diberikan.

"Tadi direktur Bursa juga minta insentif terus yang belum tentu saya kasih jadi saya bilang akan saya berikan insentif kalau Anda sudah merapikan perilaku investor di pasar modal artinya yang goreng-gorengan dikendalikan sama dia supaya investor kecil terlindungi, baru saya pikir insentifnya,” ujar Purbaya kepada wartawan usai dialog bersama pelaku pasar modal, Kamis (9/10/2025).

Insentif yang diminta oleh pihak bursa adalah dari sisi pajak, tetapi Purbaya menyebut dirinya, akan merapikan pegawai pajaknya agar ke depan tidak menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar.

Namun, jika soal insentif pajak masih menjadi perhatian bursa, Purbaya meminta untuk pihak bursa bertemu lagi dengan dirinya untuk membahas insentif apa yang cocok diberikan.

“Kalau saya bisa merapikan pegawai pajak saya sehingga gak macam-macam lagi ke depan harusnya concern mereka sudah hilang tapi kalau saya sudah merapikan masih ada masalah lagi dia bisa menghadap saya lagi saya lihat insentif apa yang cocok buat mengembangkan dan mendukung pertumbuhan industri pasar modal di Indonesia,” pungkasnya.

Pembukaan IHSG pada 9 Oktober 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Kamis, (9/10/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 21,68 poin ke posisi 8.187,70. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG naik 0,23% ke posisi 8.184. Indeks saham LQ45 melemah 0,04% ke posisi 784. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.204,45 dan level terendah 8.169,94. Sebanyak 329 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 596.368 kali dengan volume perdagangan 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.534.

Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham keuangan turun 0,43% dan sektor saham industri susut 0,04%. Sementara itu, sektor saham infrastruktur menanjak 1,56%, dan catat kenaikan terbesar.

Sektor saham energi melambung 0,59%, sektor saham basic mendaki 0,64%, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 1,05%. Lalu sektor saham siklikal melejit 0,77%, sektor saham kesehatan meroket 1,28%. Sementara itu, sektor saham properti bertambah 0,10%, sektor saham teknologi mendaki 0,30% dan sektor saham transportasi menanjak 0,50%.

Awal sesi perdagangan, saham BBCA melemah 0,34% ke posisi Rp 7.350. Harga saham BBCA dibuka stagnan di posisi Rp 7.375 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.400 dan terendah Rp 7.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.935 kali dengan volume perdagangan 538.509 saham. Nilai transaksi Rp 395,3 miliar.

Gerak Saham

Harga saham INET stagnan di posisi Rp 276 per saham. Saham INET berada di level tertinggi Rp 276 dan terendah Rp 270 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.784 kali dengan volume perdagangan 320.625 saham. Nilai transaksi Rp 8,8 miliar.

Harga saham INCO stagnan di posisi Rp 4.460 per saham. Saham INCO dibuka bertambah 20 poin ke posisi Rp 4.480 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 4.520 dan terendah Rp 4.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.053 kali dengan volume perdagangan 14.532 saham. Nilai transaksi Rp 6,7 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |