Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan kredit maupun rata-rata industri.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyebut penguatan layanan transaction banking dan pembentukan segmen baru menjadi kunci utama.
“Transaction banking lewat Bale, Bale Properti, Bale Bisnis maupun Bale Korpora, ini mengalami pertumbuhan yang dahsyat dan itu berdampak kepada DPK Bank BTN,” ujar Nixon dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Rabu (10/9/2025).
BTN juga memperkuat fokus di segmen menengah dengan membentuk divisi khusus mid-size sejak tahun lalu. Segmen ini kini telah menghimpun dana mendekati Rp 70 triliun dengan biaya dana yang lebih rendah dibandingkan segmen besar.
Selain itu, BBTN juga meluncurkan layanan private banking dan segmen prima untuk mempercepat penghimpunan dana. Strategi lainnya adalah memperluas kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Kita juga membentuk segmen baru, yaitu private maupun yang prima. Ini juga menambah kecepatan pertumbuhan DPK hari ini. Selain itu juga, kita sudah mulai menjalankan beberapa kerjasama lewat Pemda-Pemda dan sebagainya,” kata Nixon.
Sejak awal tahun, BTN juga telah menggandeng 20–30 pemerintah daerah dalam pengelolaan kas daerah. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan DPK hingga akhir tahun.
BTN Untung Rp 1,7 Triliun di Semester I-2025
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan laba bersih Rp 1,7 triliun pada semester I-2025. Angka ini tumbuh 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, laba bersih ditopang pendapatan bunga kredit yang naik 23,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 18,50 triliun hingga Juni 2025, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut menghasilkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun atau naik 55,1 persen yoy hingga semester I-2025.
“Di tengah berbagai tantangan makroekonomi dan persaingan yang ketat di industri perbankan, BTN berhasil mencatatkan profitabilitas yang membaik berkat strategi yang dijalankan secara konsisten dan terus melaksanakan fungsi intermediasinya untuk menggerakkan perekonomian rakyat, terutama dari sektor perumahan,” ungkap Nixon dalam keterangan resmi, Rabu (27/8/2025).
BTN juga mencatat margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0 persen. Adapun Cost-to-Income Ratio (CIR) membaik ke level 43,8 persen dari sebelumnya 58,8 persen, yang menunjukkan proses bisnis yang semakin efisien.
Pengumpulan Dana
Di sisi perolehan dana masyarakat, BTN mampu membukukan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 406,38 triliun hingga semester I-2025, bertumbuh double digit atau 11,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 365,38 triliun. Laju DPK BTN tersebut terpantau berada di atas pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 6,6 persen yoy per akhir Juni 2025.
"Pertumbuhan DPK BTN sejalan dengan upaya perseroan untuk terus memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang berasal dari segmen ritel dan insitusi. Pertumbuhan dana murah BTN tidak terlepas dari upaya perseroan menggencarkan akuisisi pengguna baru dan transaksi aplikasi Bale by BTN," jelas Nixon.
Pengguna Aplikasi Tembus 2,7 Juta Orang
Secara keseluruhan, jumlah user Bale by BTN telah mencapai 2,7 juta hingga akhir semester I-2025, naik 68,8 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 1,6 juta. Sedangkan jumlah transaksi Bale by BTN telah menembus 931,5 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 43,1 triliun selama semester I-2025.
“Lonjakan pengguna Bale by BTN merefleksikan kepercayaan dan kenyamanan masyarakat terhadap super app yang kami desain untuk melayani ekosistem perumahan dan gaya hidup masa kini yang dinamis," katanya.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan user experience dan fitur yang lebih beragam dengan proposisi yang lebih menarik agar semakin mampu menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Nixon.