Bank Jatim Terbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2025 Senilai Rp 2 Triliun. Buat Apa?

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim/BJTM) mengumumkan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 dengan nilai maksimum Rp 2 triliun.

Aksi korporasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan target total dana yang akan dihimpun mencapai Rp5  triliun.

Plt Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman, menuturkan langkah ini merupakan strategi untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi usaha. 

“Obligasi ini kami terbitkan untuk menjaga likuiditas, memperkuat kapasitas pembiayaan, dan memperluas fungsi intermediasi,” ujar Arif dalam siaran pers, Senin (1/9/2025).

Arif menambahkan, dengan modal kerja yang lebih kuat, perseroan dapat meningkatkan ekspansi kredit ke sektor unggulan dan dapat memberikan yield yang kompetitif bagi Perusahaan. 

Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan jangka waktu 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Kupon obligasi akan dibayarkan setiap kuartal dengan metode perhitungan 30/360. Penawaran awal berlangsung 1–15 September 2025, dengan tanggal efektif 23 September 2025. 

Penawaran Obligasi

Penawaran umum dijadwalkan pada 25–26 September 2025, penjatahan pada 29 September 2025, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 2 Oktober 2025.

PEFINDO memberikan peringkat idAA- (Double A Minus) dengan outlook stabil. Peringkat ini menunjukkan risiko rendah dan prospek pertumbuhan yang solid. Dana hasil penerbitan akan digunakan sebagai modal kerja, terutama untuk ekspansi kredit dan menjaga likuiditas jangka panjang.

Kinerja Bank Jatim

Secara kinerja, Bank Jatim mencatat pertumbuhan positif hingga Juni 2025. Total aset konsolidasi naik 16,71 persen menjadi Rp 118,15 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat 30,64 persen menjadi Rp 811 miliar. Penyaluran kredit tumbuh 35,27 persen mencapai Rp 78,55 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 13,04 persen menjadi Rp 91,6 triliun. 

Penerbitan Obligasi BJTM

"Fundamental yang sehat ini menjadi landasan optimisme kami. Dengan pertumbuhan aset, laba, dan kredit yang konsisten, kami yakin penerbitan obligasi ini akan mendapat sambutan positif dari investor,” tambah Arif.

Bank Jatim kini menduduki posisi kedua terbesar di antara 10 BPD di Indonesia berdasarkan aset, yakni Rp 101,75 triliun per Juni 2025. Komposisi sahamnya terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur 51,13 persen, pemerintah kabupaten/kota 28,35 persen, dan publik 20,52 persen.

Rekam jejak Bank Jatim dalam penerbitan obligasi juga cukup panjang, dimulai sejak 1988 senilai Rp 25 miliar, disusul pada 1991 sebesar Rp 50 miliar, serta 2003 senilai Rp 400 miliar. Untuk tahun ini, perusahaan menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Maybank Sekuritas Indonesia.

Fokus Pendanaan

Selain fokus pada pendanaan, Bank Jatim terus mempercepat transformasi digital sesuai dengan Roadmap BPD 2024–2027. Produk digital seperti JConnect Mobile telah memiliki lebih dari 880 ribu pengguna dengan volume transaksi Rp 29,41 triliun hingga Juni 2025. Layanan Agen Jatim juga mencapai 14.008 agen dengan total transaksi Rp190,06 miliar.

Arif menegaskan, penerbitan obligasi ini sejalan dengan visi Bank Jatim untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia. 

“Kami memahami tantangan pasar, mulai dari volatilitas daya beli hingga dinamika UMKM. Namun dengan strategi manajemen risiko yang disiplin dan fundamental yang kuat, kami optimistis obligasi ini akan sukses serta semakin memperkuat kontribusi Bank Jatim terhadap pembangunan ekonomi daerah maupun nasional," ujar Arif.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |