Bakrie & Brothers (BNBR) Bakal Akuisisi Tol Cimanggis–Cibitung, Segini Nilainya

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bakal akuisisi mayoritas saham PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) melalui entitas anak usahanya, PT Bakrie Toll Indonesia (BTI).

Nilai keseluruhan transaksi mencapai Rp 3,56 triliun, terdiri atas pembelian saham senilai Rp 1 triliun dan pengalihan piutang pemegang saham sebesar Rp 2,56 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/9/2025), BTI akan mengambil alih 90% saham CCT yang saat ini dimiliki PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI (55%) dan PT Waskita Toll Road (35%). Setelah akuisisi, BNBR akan menguasai 100% saham CCT baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk mendukung transaksi ini, BTI akan memperoleh fasilitas pinjaman hingga USD 312 juta atau sekitar Rp 5,15 triliun dari ADH Jackpot SPV Limited, anak usaha perusahaan investasi berbasis Uni Emirat Arab.

Pinjaman ini dijamin oleh BNBR dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) dengan skema corporate guarantee dan gadai saham.

Selain itu, BTI juga akan menyalurkan sejumlah fasilitas keuangan ke CCT, di antaranya fasilitas bridging Rp 2,7 triliun, pinjaman pemegang saham convertible Rp 900 miliar, dan pinjaman operasional Rp 100 miliar.

Perkuat Portofolio Infrastruktur

Manajemen BNBR menyatakan, langkah ini merupakan strategi untuk memperkuat portofolio infrastruktur, khususnya jalan tol. Ruas tol Cimanggis–Cibitung merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) yang diproyeksikan akan semakin meningkatkan volume lalu lintas seiring berkembangnya kawasan industri, logistik, dan perumahan di timur Jabodetabek.

Perseroan juga menegaskan akuisisi CCT akan memberikan pendapatan berulang (recurring income) jangka panjang. Strategi yang akan dijalankan antara lain mengoptimalkan tarif tol sesuai jadwal, efisiensi biaya operasional, serta pengembangan rest area sebagai tambahan sumber pendapatan.

BNBR akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 8 September 2025 secara elektronik melalui eASY.KSEI

Kinerja Kuartal I 2025

Sebelumnya, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan kinerja positif pada kuartal pertama 2025. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp953,80 miliar, meningkat 11,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp854,33 miliar. 

Seiring pertumbuhan pendapatan, laba usaha perusahaan juga tumbuh 15,72% menjadi Rp65,25 miliar, naik dari Rp56,38 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp62,02 miliar, atau naik 17% dibandingkan dengan Rp53,02 miliar pada kuartal I tahun lalu.

CEO dan Presiden Direktur BNBR, Anindya N. Bakrie, menyampaikan bahwa hasil ini merupakan buah dari kolaborasi dan kerja keras seluruh lini usaha. 

"Kinerja positif Perseroan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh unit bisnis sehingga kinerja BNBR selama 3 bulan pertama di 2025 ini mencapai pertumbuhan yang membanggakan,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/5/2025).

Bisnis Utama Perseroan

Kenaikan pendapatan ini berasal dari sejumlah unit bisnis utama. Bakrie Metal Industries (BMI) Group memberikan kontribusi signifikan dengan pertumbuhan sebesar 14,8% atau senilai Rp85 miliar. 

VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Group juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 6,3% atau Rp13 miliar, sedangkan Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) Group menambah kontribusi sebesar 3,8% atau sekitar Rp2,8 miliar. 

Pertumbuhan Laba Didukung Efisiensi Finansial

Pertumbuhan laba bersih turut didukung oleh efisiensi finansial perusahaan, terutama dari penurunan beban bunga secara signifikan di level holding sebagai hasil dari restrukturisasi dan penyelesaian utang pada tahun sebelumnya. Selain itu, keberhasilan perusahaan menjalankan kuasi reorganisasi juga turut memperbaiki tren laba ditahan.

Penopang Kinerja

Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, menambahkan pada kuartal I 2025 ini, pertumbuhan pendapatan BMI Group ditopang oleh peningkatan pendapatan PT Bakrie Pipe Industries (BPI) sebesar 1,7% atau sekitar Rp9,5 miliar. PT Southeast Asia Pipe Industries (SEAPI) juga mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 57,6% atau setara Rp15 miliar. 

Selain itu, PT Bakrie Constructions (BCons) turut menyumbang kinerja positif dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp74,3 miliar, yang sebelumnya nihil pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, di segmen usaha VKTR Teknologi Mobilitas, pertumbuhan pendapatan didorong oleh kinerja Bakrie Autoparts (BA) Group yang mencatatkan peningkatan sebesar 10,7% atau Rp21 miliar. 

Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan volume penjualan sebesar 23%. Komponen pendapatan lainnya juga meningkat, seperti lini ATPM yang naik 24%, general casting yang tumbuh 48%, serta segmen replacement market yang mengalami pertumbuhan sebesar 4%.

Kinerja solid di awal tahun 2025 menegaskan keberhasilan strategi transformasi dan efisiensi yang dijalankan BNBR. Dengan kontribusi kuat dari unit usaha di sektor manufaktur, mobilitas, dan infrastruktur, perusahaan optimistis dapat terus mempertahankan tren positif dalam menghadapi dinamika bisnis 2025.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |