Asing Lepas Saham Rp 3,1 Triliun pada 29 September-3 Oktober 2025

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing melakukan aksi jual saham pada 29-3 Oktober 2025. Aksi jual saham oleh investor asing itu terjadi di tengah penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau shutdown pemerintah AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (5/10/2025), pada perdagangan selama sepekan, IHSG naik tipis 0,23% menjadi 8.118,30. IHSG berada di posisi tertinggi 8.118,30 dan level terendah di posisi 8.034,25. Adapun pekan lalu, IHSG ditutup naik di posisi 8.099,33.

Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji menuturkan, IHSG naik 0,23% selama sepekan di tengah isu penutupan pemerintahan AS atau shutdown pemerintah AS. Hal ini menurut Nafan didukung fundamental makro ekonomi domestik yang tetap solid antara lain ekspansi perusahaan, inflasi yang stabil dan surplus neraca perdagangan.

“Di sisi lain, sebenarnya kita juga menanti paket stimulus ekonomi yang terbaru dari pemerintah. Nanti akan dikeluarkan pekan depan. Tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Ada 30 juta keluarga menikmati bantuan ekonomi tersebut, tujuannya untuk dongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% dapat tercapai pada akhir tahun itu juga membuat market kita terapresiasi dengan baik,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Rincian Aksi Investor Asing

Di sisi lain, kenaikan IHSG ini terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.  Tercatat asing melepas saham sebesar Rp 3,1 triliun. Pada pekan ini, aksi jual saham oleh investor asing terbesar mencapai Rp 1,7 triliun pada 30 September 2025. Adapun pekan lalu, asing membeli saham Rp 5,09 triliun.

Berikut rincian aksi investor asing pada 29 September-3 Oktober 2025 dikutip dari data BEI:

1.29 September 2025: investor asing beli saham Rp 555,64 miliar

2.30 September 2025: investor asing lepas saham Rp 1,70 triliun

3.1 Oktober 2025: investor asing lepas saham Rp 737,70 miliar

4.2 Oktober 2025: investor asing lepas saham Rp 1,4 triliun

5.3 Oktober 2025: investor asing beli saham Rp 199,7 miliar

Kinerja IHSG Pekan Lalu

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan 29 September-3 Oktober 2025. Sentimen eksternal dan internal bayangi IHSG sepekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/10/2025), IHSG sepekan naik 0,23% ke posisi 8.118,30. Pada pekan lalu, IHSG naik 0,6% ke posisi 8.099,33. Seiring kenaikan IHSG, kapitalisasi pasar melonjak 1,29% menjadi Rp 15.079 triliun dari pekan lalu Rp 14.888 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, ada sentimen shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS), tetapi hal itu cenderung diabaikan oleh investor karena masih ada harapan akan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) ke depan.

“Kedua, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang disebabkan oleh adanya sentimen shutdown yang akan menganggu aktivitas perekonomian AS dan tata kelola fiskalnya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Faktor ketiga, rilis data manufaktur China yang masih cenderung kontraksi dan masih akan berpengaruh negatif terhadap perekonomian China. “Keempat, rilis data neraca dagang Indonesia yang masih surplus dan juga adanya kenaikan inflasi pada September 2025,” kata dia.

Transaksi Harian Saham

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian pada pekan ini naik 6,68% menjadi 2,62 juta kali transaksi dari 2,46 juta kali transaksi pada pekan lalu. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 5,61% menjadi 49,72 miliar saham dari 47,08 milair saham.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian BEI merosot 11,24% menjadi Rp 25,02 triliun dari Rp 28,19 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan aksi jual saham Rp 3,10 triliun. Sepanjang 2025, investor asing membukukan aksi jual saham sebesar Rp 56,71 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |