Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia sempat mencatat aksi jual bersih atau net foreign sell oleh investor asing hingga Rp 1,12 triliun pada saat berlangsungnya aksi demonstrasi, Jumat, 29 Agustus 2025.
Seiring aksi jual saham itu, investor asing telah melepas saham sebesar Rp 50,94 triliun sepanjang 2025.
Terkait hal ini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy mengatakan, fundamental pasar modal dalam negeri masih solid.
Ia menekankan saham-saham Indonesia juga semakin dilirik secara global setelah emiten Tanah Air masuk dalam daftar indeks MSCI.
"Secara fundamental negara kita bagus. Sebenernya kan juga saat sekarang kan Indeks kita juga kemarin kan sudah MSCI rebalance weight kita naik," ujar Irvan kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Dia menuturkan, kondisi ini mencerminkan ada pengakuan internasional terhadap pasar modal Indonesia. Namun, ia menegaskan pihaknya tetap mencermati perkembangan situasi dalam negeri.
"Dinamika yang ini, yang kita coba pantau dan mudah-mudahan tidak mengakibatkan yang sudah baik ini kembali lagi, gitu ya. Kita berharap bahwa terus ini akan terus membaik," ungkapnya.
Mekanisme Pasar
Irvan juga menyebutkan pergerakan IHSG yang naik dan turun adalah hal wajar dalam mekanisme pasar. Pada momen rebalancing indeks MSCI, IHSG bahkan mencatat adanya arus masuk modal asing yang cukup besar.
Irvan berharap momentum ini bisa terus dijaga, meskipun ada pelemahan dan ada arus keluar. Menurut dia ini hanya dinamika pasar.
"Tetapi momentum yang terus positif ini yang kita harus jaga,” pungkasnya
IHSG Merosot 0,36% pada 25-29 Agustus 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali koreksi pada perdagangan 25-29 Agustus 2025. Analis menilai, koreksi IHSG didorong sentimen internal dan eksternal.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/8/2025), IHSG sepekan turun 0,36% ke posisi 7.830,49 pada pekan ini. Pekan lalu, IHSG susut 0,50% ke posisi 7.858,85.
Sementara itu, kapitalisasi pasar naik 0,36% menjadi Rp 14.182 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 14.131 triliun.
Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi dari domestik dan global. Dari domestik, ia mengatakan, faktor stabilitas politik dan keamanan mempengaruhi IHSG.
“Dari global dipengaruhi sikap politik Presiden AS Donald Trump dalam intervensi kebijakan gubernur the Fed dan dewan gubernur the Fed,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, Nafan menilai, the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat belum terlalu berani secara agresif dalam jangka panjang sehingga pengaruhi kebijakan Trump dalam intervensi independensi the Fed.
Di sisi lain, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 40,69% menjadi Rp 25,22 triliun dari RP 17,92 triliun pada pekan lalu.
Kemudian rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 19,56% menjadi 47,19 miliar saham dari 39,47 miliar saham pada pekan lalu.
Aksi Beli Investor Asing
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan naik sebesar 8,80% menjadi 2,31 juta kali transaksi dari 2,12 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selain itu, investor asing masih kembali melakukan aksi beli saham. Tercatat aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 1,49 triliun. Namun, aksi beli saham oleh investor asing lebih rendah dari pekan lalu sebesar Rp 2,73 triliun.
Rekor Pekan Ini
Di sisi lain, pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor All Time High/ATH (tertinggi sepanjang sejarah). IHSG ditutup di level 7.952,088 pada Kamis, 28 Agustus 2025 melampaui rekor sebelumnya di level 7.943,825 pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Kapitalisasi pasar BEI juga menorehkan rekor baru, mencapai Rp 14.377 triliun pada Kamis, 28 Agustus 2025, melewati capaian sebelumnya Rp 14.372 triliun pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Pada Jumat 29 Agustus 2025, frekuensi transaksi saham turut mencatatkan rekor ATH, yaitu sebesar 2,49 juta kali transaksi yang melewati capaian sebelumnya sebesar 2,36 juta kali transaksi pada Senin, 25 Agustus 2025.