Anak Sakit Tetangga Berisik, Motif Pelaku Bunuh Kakak Beradik dengan Kejam di Kudus

6 hours ago 4

Liputan6.com, Kudus - Motif pengeroyokan hingga penusukan yang menewaskan dua warga Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota Kudus akhirnya terkuak. Motif pelaku diduga jengkel, karena korban yang juga tetangganya itu kerap bikin kegaduhan.

Polisi tengah memburu pelaku berinisial AB yang kabur usai menusuk dua korban yang tinggal di lingkungan RT 3 RW 1 Kelurahan Wergu Wetan. 

Polisi menduga pelaku lebih dari satu orang saat melakukan pengeroyokan berdarah pada Minggu malam (14/9/2025). Korban tak lain merupakan kaka beradik bernama David Mardiyanto (37) dan Dimas Yanuar (29).

Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo mengatakan, isiden berdarah itu terjadi pada Minggu (13/9/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Dimas Yanuar mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam milik pelaku.

Luka parah di tubuh korban menyebabkan nyawanya tak tertolong, saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan korban David Mardiyanto sempat mendapat perawatan di RS Aisyiyah Kudus, namun akhirnya juga meninggal dunia setelah hampir sehari dirawat.

"Korban ada dua orang. Satu meninggal saat perjalanan ke rumah sakit, dan satu lagi meninggal setelah mendapat perawatan intensif," ujar Kapolres Heru kepada Liputan6.com di halaman Mapolsek Kota Kudus, Senin petang (15/9/2025).

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kata Heru, korban dikenal sering membuat keributan di lingkungan tempat tinggalnya. Korban kerap membuat gaduh bersama teman-temannya di depan rumahnya. Keributan tersebut membuat pelaku jengkel. Apalagi, anaknya saat itu sedang sakit.

"Diduga pelaku merasa jengkel dengan ulah korban yang membuat keributan. Apalagi saat anak pelaku sedang sakit. Sehingga saat malam hari, pelaku mendatangi rumah korban dan melakukan aksi pembacokan serta penusukan," terang Heru.

Pelaku Tak Sendirian

Heru memaparkan hasil pemeriksaan autopsi tim Inafis Polda Jateng dan tim RSUD Loekmonohadi Hadi terhadap mayat kedua korban yang mengalami luka serius akibat senjata tajam.

"Namun, kami masih menunggu hasil resmi autopsi dari tim dokter RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus untuk memastikan detail penyebab kematian kedua korban ini," terang Heru.

Dari lokasi kejadian yakni di rumah korban, aparat mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sebilah senjata tajam yang diduga digunakan pelaku, serta pakaian yang dikenakan korban saat peristiwa terjadi.

"Kedua korban adalah kakak beradik, yang mana masih ada hubungan keluarga. Untuk motif utama peristiwa ini mengarah pada sakit hati dan emosi pelaku sesaat, bukan dendam lama," imbuh Heru.

Untuk saat ini, lanjut Heru, tim Reskrim Polres Kudus masih melakukan pengejaran kepada sejumlah pelaku. Polisi juga sudah mengantongi identitas dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap jaringan pelaku secara menyeluruh.

"Kami yakin pelakunya lebih dari satu orang. Saat ini tim sedang melakukan pencarian. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Kudus agar pelaku segera ditangkap dan diberikan kepastian hukum," tegas Kapolres.

Ketua RT 3 RW 1 Kelurahan Wergu Wetan, Doni Saputra tempat pelaku dan korban tinggal mengatakan, dari sejumlah saksi diduga pelaku berjumlah dua orang.

Doni menjelaskan, hubungan keseharian kedua korban dan terduga pelaku selama ini biasa saja. Hanya saja, terduga pelaku cukup tertutup dan jarang mengobrol dengan tetangga lainnya. "Keseharian korban biasa saja, nongkrong sambil ngopi," imbuh Doni.

Doni mengaku tidak melihat langsung kejadian tersebut. Hanya saja saat ia tiba di lokasi, Doni melihat kedua korban sudah terkapar bersimbah darah.

Bahkan Doni sempat ikut mengantarkan kedua korban ke RS ‘Aisyiyah Kudus untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun kondisi korban Dimas mengalami pendarahan hebat di kepalanya.

"Sementara kakak korban lainnya mengalami luka tusuk di perut dan ibu jari tangan kanannya putus," ucap Doni.

Bupati Kudus Datang

Suasana duka menyelimuti saat Bupati Kudus Sam’ani Intakoris melayat ke rumah duka di Kelurahan Wergu Wetan, korban penyerangan senjata tajam, Senin petang (15/9/2025).

Orang nomor satu di Kabupaten Kudus ini menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin yang mendalam kepada keluarga korban.

Samani kembali menegaskan pentingnya bersama-sama menjaga keamanan lingkungan wilayahnya masing-masing.

"Perlunya menggalakkan kembali siskamling serta mengintensifkan razia minuman keras bersama Polres dan Kodim Kudus," ucap Samani.

Dalam pesannya, Bupati Samani juga mengajak seluruh pihak ikut menjaga kondusivitas di wilayah Kota Kretek- sebutan Kota Kudus.

"Kudus yang aman, damai dan tenteram hanya bisa tercapai jika masyarakat bersama pemerintah bersatu melawan segala potensi gangguan keamanan," kata Samani. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |