Acset Akan Gelar Private Placement, Ini Tujuannya

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) akan menggelar penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/5/2025), PT Acset Indonusa Tbk akan gelar private placement setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 2 Mei 2025.

Perseroan akan menerbitkan saham baru maksimal 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 yang mewakiliki 39% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah private placement.

Adapun harga pelaksanaan private placement tersebut sebesar Rp 100 per saham sehingga jumlah penambahan modal 500 miliar. Sementara itu, jumlah saham setelah penambahan modal menjadi 17,67 miliar saham dari sebelumnya 12,67 miliar saham.

Perseroan menyatakan PT Karya Supra Perkasa (KSP) akan mengambil bagian atas saham baru Perseroan dalam private placement. KSP adalah pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali Perseroan sehingga merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan.

Perseroan menyatakan dana dari private placement untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan dan memperbaiki kondisi keuangan Perseroan.

“Hal ini diperlukan untuk keperluan pendanaan pengembangan bisnis Perseroan, mengingat dengan pulihnya kondisi keuangan Perseroan akan memudahkan Perseroan untuk memperoleh proyek-proyek baru dan fasilitas keuangan penunjang yang terkait,” demikian seperti dikutip.

Selain itu, Perseroan menyebutkan dengan perbaikan kondisi keuangan akan memudahkan Perseroan dalam mengikuti tender untuk memperoleh proyek-proyek baru dan fleksibilitas dalam mendapatkan fasilitas pembiayaan dari bank dan institusi keuangan lainnya.

Selain pengembangan bisnis, penggunaan dana private placement juga akan dipakai untuk memperbaiki modal kerja Perseroan. Hal ini sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban jangka pendek Perseroan dan untuk membiayai kebutuhan proyek mendatang serta pelaksanaan proyek yang sedang berjalan.

Permohonan Pencatatan Saham

Seiring private placement tersebut, Perseroan mengajukan permohonan pencatatan saham tambahan kepada BEI terkait dengan rencana pelaksanaan PMTHMETD dengan jadwal pelaksanaan PMTHMETD sebagai berikut:

1. Tanggal Penerbitan Saham Baru hasil PMTHMETD: 15 Mei 2025.

2. Tanggal Pencatatan Saham Baru hasil PMTHMETD: 16 Mei 2025.

3. Tanggal Pengumuman hasil pelaksanaan PMTHMETD: 19 Mei 2025

Perseroan menyatakan saat ini mencatatkan ekuitas negatif berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan 2024, private placement juga merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (3) POJK 17/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (POJK 17/2020) dikarenakan nilai PMTHMETD lebih dari 10%  ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan 2024.

Akan tetapi, berdasarkan Pasal 33 ayat (c) POJK 17/2020, dalam hal pelaksanaan transaksi material merupakan penambahan modal sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020, Perseroan hanya wajib memenuhi ketentuan POJK 14/2019. Pelaksanaan PMTHMETD ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020 mengingat bahwa tidak ada perbedaan kepentingan

Penutupan IHSG pada 6 Mei 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung signifikan pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025. Di tengah penguatan IHSG, investor asing justru melepas saham.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/5/2025), IHSG naik 0,97% ke posisi 6.898,19. Pada perdagangan kemarin, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.913,68 dan level terendah 6.858,15. Total volume perdagangan 22,85 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 16,70 triliun. Sedangkan total frekuensi perdagangan 1,24 juta kali. Adapun kapitalisasi pasar saham menyentuh Rp 12.000 triliun.

Ada 333 saham menguat sehingga angkat IHSG.  Sementara itu, 268 saham melemah dan 205 saham stabil.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, investor asing melepas saham Rp 202,09 miliar. Dengan demikian, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 50,70 triliun.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |