Liputan6.com, Jakarta - Pada 10 Agustus 1977, Presiden Soeharto meresmikan kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) setelah masa vakum sejak 1956. Saat itu, BEJ dioperasikan oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam).
Dalam momentum tersebut, PT Semen Cibinong Tbk menjadi emiten pertama yang melantai di bursa efek modern Indonesia dengan kode saham SMCB. Ini menandai dibukanya kembali perdagangan saham secara resmi setelah periode panjang ketidakaktifan.
Ada beberapa fakta unik dari perusahaan yang pertama kali melantai di pasar modal Indonesia, apa saja fakta-fakta tersebut? Berikut rangkumannya dari berbagai sumber, Senin (18/8/2025):
1.Hanya Satu Emiten pada Pembukaan Kembali Pasar Modal 1977
Ketika pasar modal Indonesia diaktifkan kembali pada 1977, hanya PT Semen Cibinong yang melakukan IPO sebuah tonggak sejarah karena kini jumlah emiten telah berkembang menjadi lebih dari 900 perusahaan.
2.Nama dan Kepemilikan Berubah Seiring Waktu
Di akhir 1990-an hingga awal 2000-an, terjadi beberapa aksi korporasi yaitu seperti diakuisisi oleh Grup Tirta Mas (1998), kemudian kepemilikan berpindah ke Holcim, hingga akhirnya pada 2019 kembali menjadi bagian dari PT Semen Indonesia sebagai PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
3.Saham yang Dilepas dan Harga IPO
PT Semen Cibinong melepas 178.750 saham kepada publik. Saham ditawarkan pada harga Rp 10.000 per lembar. Ini berarti pembiayaan yang berhasil dihimpun melalui IPO mencapai hampir Rp 1,79 miliar jumlah signifikan di era 1970-an.
4.Transformasi Korporasi dan Akuisisi Strategis
Perjalanan korporasi PT Semen Cibinong penuh liku. Perseroan melakukan beberapa akuisisi dan sempat beberapa kali juga diakuisisi oleh pihak lain. Pada 1993, SMCB mengakuisisi Semen Nusantara (merek Semen Borobudur).
Kemudian pada 1995, mengambil alih Semen Dwima Agung Tuban. Namun pada Pada 1988, Kaiser Cement & Gypsum Corporation dan International Finance Coporation (IFC) menjual 49% kepemilikannya pada PT Tirtamas Majutama milik Hashim Djojohadikusumo.
5. Semen Indonesia Akuisisi
Pada 31 Januari, SMGR mengambil alih 80,64% Holderfin B.V. di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Kapasitas terpasang SMCB. 15 juta ton per tahun. Pada 11 Februari PT Holcim Indonesia Tbk berubah nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Rombak Susunan Pengurus
Sebelumnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk atau SBI (SMCB), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Keputusan RUPSLB antara lain mengukuhkan pengunduran diri Yohanes Surya sebagai Komisaris Independen, efektif per 27 Mei 2025.
Selain itu, rapat juga memutuskan pemberhentian dengan hormat Prijo Sambodo dari jabatan Komisaris Utama/Komisaris Independen, Herudi Kandau dari jabatan Komisaris, Asri Mukhtar dari jabatan Direktur Utama, serta Soni Asrul Sani dan Ony Suprihartono dari jabatan Direktur.
Susunan Pengurus
Pada saat yang sama, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Fadlansyah Lubis sebagai Komisaris Utama, Prasetyo Suharto sebagai Komisaris, Agnes Marcellina Tjhin dan Husnedi sebagai Komisaris Independen, Ainul Yaqin sebagai Direktur Utama, serta Asruddin dan Edi Sarwono sebagai Direktur.
Berdasarkan hasil Rapat, berikut adalah susunan pengurus Perseroan yang baru:
Susunan Dewan Komisaris saat ini:
- Fadlansyah Lubis – Komisaris Utama
- Prasetyo Suharto – Komisaris
- Shinji Fukami – Komisaris
- Agnes Marcellina Tjhin – Komisaris Independen
- Husnedi – Komisaris Independen
Susunan Direksi saat ini:
- Ainul Yaqin – Direktur Utama
- Edi Sarwono – Direktur
- Asruddin – Direktur
- Yasuhide Abe – Direktur