Wall Street Bervariasi, Indeks Nasdaq Sentuh Rekor Baru

1 month ago 28

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025 waktu setempat. Pergerakan wall street beragam setelah tarif besar-besaran terhadap Presiden AS Donald Trump menghantam puluhan mitra dagang Amerika Serikat.

Sementara itu, Trump juga memberikan pratinjau tarif chip yang akan datang menunjukkan pengecualiaan yang dapat menguntungkan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi.

Mengutip CNBC, Jumat (8/8/2025), indeks Dow Jones melemah 0,51% ke posisi 43.968,64.  Indeks S&P 500 susut 0,08% ke posisi 6.340 dan indeks Nasdaq naik 0,35% ke posisi 21.242,70. Indeks Nasdaq pun menyentuh rekor baru.

Adapun saham memangkas koreksi setelah Presiden Trump mencalonkan Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Stephen Miran untuk menjabat di Dewan Gubernur Federal Reserve hingga 31 Januari 2026, menyusul pengunduran diri Adriana Kugler. Demikian mengutip Yahoo Finance.

Sementara itu, batas waktu Trump untuk kesepakatan perdagangan jatuh pada pukul 12:01 ET pada Kamis pekan ini waktu setempat. Impor dari hampir 200 negara kini dikenakan bea masuk berkisar antara 10%-50%, dan rata-rata tarif efektif keseluruhan diprediksi melonjak menjadi 18,6%, menurut Yale Budget Lab, tertinggi sejak 1933.

Di sisi lain, saham Apple melonjak pada perdagangan Kamis pekan ini setelah Trump dan CEO Tim Cook mengumumkan akan berinvestasi sebesar USD 100 miliar atau Rp 1.629,98 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.299) di AS. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Apple akan memproduksi kaca pelindung untuk iPhone dan Apple Watch di Kentucky.

Rilis Laporan Keuangan

Pada saat yang sama, komentar Trump ia akan mengecualikan beberapa perusahaan dari rencananya untuk mengenakan bea masuk 100% pada semikonduktor memberikan dorongan bagi saham teknologi secara keseluruhan untuk hari kedua berturut-turut. Saham Nvidia (NVDA) naik sekitar 0,7%.

Sementara itu, gelombang laporan keuangan lainnya membanjiri laporan keuangan pada Kamis pagi. Laporan tersebut menampilkan peringatan tarif dari Toyota (TM), yang dalam laporan keuangan kuartal pertamanya menyatakan bahwa dampak tarif AS akan mencapai sekitar USD 9,5 miliar.

Di antara perusahaan-perusahaan raksasa ternama lainnya yang melaporkan kinerja, hasil mengecewakan dari uji coba pil GLP-1 oral Eli Lilly (LLY) yang sangat dinantikan membuat sahamnya anjlok 14% meskipun membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal kedua.

Pada Kamis juga, 1,974 juta klaim berkelanjutan untuk tunjangan pengangguran diajukan, mencapai level tertinggi sejak November 2021. Kondisi pasar tenaga kerja menjadi sorotan utama menyusul laporan pekerjaan bulan Juli yang mengecewakan dan revisi yang kurang menggembirakan untuk laporan pekerjaan Mei dan Juni.

Penutupan IHSG pada 7 Agustus 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah terbatas pada perdagangan Kamis (7/8/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melemah terbatas 0,18% ke posisi 7.490,18. Indeks LQ45 naik 0,76% ke posisi 795,56. Indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG menyentuh posisi tertinggi 7.580,55 dan level terendah 7.480,18. Sebanyak 343 saham memerah sehingga menekan IHSG. 261 saham menguat dan 199 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.036.293 kali dengan volume perdagangan 35,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.270. Investor asing beli saham Rp 666,13 miliar pada Kamis pekan ini. Namun, sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 61,34 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham teknologi turun 4,46%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur merosot 1,64%, sektor saham transportasi melemah 0,47%. Selain itu, sektor saham energi susut 0,27%, sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,17% dan sektor saham properti susut 0,15%.

Di sisi lain, sektor saham basic naik 1,21%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham industri bertambah 0,41%, sektor saham consumer siklikal menanjak 0,61%, sektor saham kesehatan bertambah kesehatan naik 0,51%, dan sektor saham keuangan menguat 0,08%

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |