Liputan6.com, Bandung - Belakangan ini perhatian masyarakat terhadap keberadaan gajah semakin meningkat. Pasalnya baru-baru ini terjadi insiden tragis yang menimpa seekor anak gajah yang meninggal dunia akibat tertabrak truk dan sang induk tidak ingin pergi meninggalkannya.
Kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam dan mengundang simpati dari masyarakat terhadap nasib satwa besar yang kini semakin terancam karena habitatnya terus menyempit.
Selain itu, insidennya membuka mata banyak pihak bahwa konflik antara manusia dan satwa liar semakin sering terjadi. Banyak kawasan yang dahulu menjadi habitat alami gajah kini berubah menjadi area perkebunan, pemukiman, atau jalur transportasi.
Akibatnya, gajah-gajah liar sering tersesat dan berakhir di tempat-tempat yang membahayakan nyawa mereka. Kasus anak gajah yang tertabrak menjadi salah satu contoh dari ketidakseimbangan antara pembangunan manusia dan kelestarian lingkungan.
Di sisi lain, insiden ini turut mendorong meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan konservasi gajah. Banyak warga mulai menunjukkan ketertarikan untuk mengunjungi pusat konservasi atau penangkaran gajah guna melihat langsung hewan-hewan besar ini dirawat.
Adapun di Indonesia tempat konservasi seperti Taman Nasional Way Kambas di Lampung kini kerap menjadi tujuan wisata edukatif yang ramai dikunjungi. Berikut ini intip daya tarik tempat wisata edukasi tersebut dan manfaatnya.
Apa Itu Taman Nasional Way Kambas?
Taman Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia yang terletak di Provinsi Lampung. Taman nasional ini sangat luas dan dikenal sebagai habitat penting bagi satwa liar terutama gajah sumatra.
Keberadaan gajah sumatra atau Elephas maximus sumatranus termasuk salah satu yang terancam punah. Sementara itu, tempat ini didirikan pada tahun 1985 dan memiliki peran vital dalam pelestarian keanekaragaman hayati di Pulau Sumatra.
Termasuk untuk melindungi satwa langka seperti badak sumatra, harimau sumatra, dan berbagai jenis burung endemik. Selain sebagai kawasan konservasi, Way Kambas juga dikenal luas sebagai destinasi wisata edukasi.
Pengunjung tidak hanya dapat melihat gajah dari dekat tetapi juga belajar tentang perilaku, perawatan, serta pentingnya pelestarian satwa tersebut. Pengunjung juga dapat mempelajari bagaimana manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan alam.
Daya Tarik Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas memiliki daya tarik kuat sebagai destinasi wisata edukatif karena fokus utamanya pada konservasi satwa liar khususnya gajah sumatra yang merupakan spesies langka dan dilindungi.
Pengunjung juga dapat menyaksikan langsung proses perawatan dan pelatihan gajah di Pusat Konservasi Gajah (PKG) serta mendapatkan wawasan mengenai pentingnya pelestarian hewan yang hampir punah.
Selain itu, wisatawan juga diajak untuk memahami bagaimana konflik antara manusia dan satwa liar bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya secara berkelanjutan. Keindahan alam Way Kambas menjadi nilai tambah dalam menjadikannya tujuan wisata.
Lanskapnya yang terdiri dari hutan rawa, padang rumput, sungai, dan hutan tropis menciptakan suasana tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota. Pengunjung dapat menikmati suasana asri sambil mengamati alam indah.
Lokasi Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas berlokasi di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia. Tempat wisata ini memiliki jadwal buka setiap hari pada pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Adapun rute yang bisa dilewati ke tempat wisata ini ada beberapa salah satunya dari Pelabuhan Bakauheni atau Bandar Lampung. Sebagai informasi, perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni bisa ditempuh sekitar 97,9 km atau 2 jam 13 menit berkendara.
Sementara itu, perjalanan dari Bandar Lampung harus menempuh jarak sekitar 87,9 km atau 2 jam 3 menit perjalanan. Kemudian pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menaiki bus Damri dan Travel langsung ke Way Kambas.