Gemuruh Tak Terdengar Lagi, Gunung Lewotobi Laki-Laki Mereda ke Level Siaga

1 day ago 9

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi menyatakan penurunan status Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level-III (Siaga). Sebelumya, gunung api aktif yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu mengalami peningkatan aktivitas hingga Level-IV. 

Dalam laporan tertulis, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

“Maka tingkat aktivitas gunungapi ini diturunkan dari Level IV (AWAS) menjadi Level III (SIAGA) Terhitung tanggal 25 Mei 2025 pukul 09.00 WITA ,” katanya Minggu, 25 Mei 2025.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen,” jelasnya.

Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi.

Simak Video Pilihan Ini:

Heboh Polisi Bergelantungan di Kap Mobil Ngebut di Kudus, Pelaku Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga

Analisis Badan Geologi

Wafid menyampaikan, hasil pengamatan visual pada periode 19–24 Mei 2025 menunjukkan penurunan signifikan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki setelah erupsi pada 19 Mei 2025, yang sempat menghasilkan kolom erupsi setinggi 4000 meter. 

Saat ini, rata-rata tinggi kolom erupsi berkisar antara 100–2000 meter. Morfologi puncak menunjukkan bukaan kawah mengarah ke timur laut–timur, sehingga potensi sebaran material erupsi cenderung ke arah tersebut.

“Kawah tampak melebar memanjang ke arah barat laut–timur laut dan dipenuhi material lava berwarna hitam seluas sekitar 87.000 meter persegi,” jelasnya.

Pasca 20 Mei 2025, Gunung Lewotobi Laki-laki hanya mengalami 2 kali erupsi. Terlihat hembusan asap dengan tekanan lemah hingga sedang berwarna putih di sekitar kawah dengan ketinggian 100-800 meter di atas puncak.

“Suara gemuruh sudah tidak terdengar, begitu juga sinar api sudah tidak tampak,” kata Wafid.

Rekaman kegempaan yang terjadi pada rentang waktu tersebut adalah 30 kali Gempa Letusan, 71 kali Gempa Hembusan, 92 kali Gempa Tremor Harmonik, 6 kali Gempa Low Frequency, 77 kali Gempa Vulkanik Dalam, 11 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 37 kali Gempa Tektonik Jauh. Terdapat 5 kali Gempa Tremor Menerus. 

Data kegempaan memperlihatkan indikasi penurunan aktivitas permukaan maupun suplai dari kedalaman. Data tiltmeter juga menunjukkan penurunan, menandakan tekanan dari dalam tubuh gunungapi menuju pada kestabilan.

Sedangkan dari visual drone terlihat adanya material lava pada dasar kawah G. Lewotobi Laki-laki berwarna kelabu kehitaman dengan luas area sekitar 87.000 meter persegi sehingga masih berpotensi terjadi erupsi eksplosif di kemudian hari. 

“Informasi terkini mengenai aktivitas gunungapi dapat diakses melalui situs resmi Magma Indonesia maupun media sosial resmi Badan Geologi. Demikian disampaikan laporan khusus aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tutup Wafid.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |